Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
15 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
15 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
14 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Geruduk Kantor Gubernur Riau, Puluhan Emak-emak Minta Disediakan Tempat Rehabilitasi Korban Asap

Geruduk Kantor Gubernur Riau, Puluhan Emak-emak Minta Disediakan Tempat Rehabilitasi Korban Asap
Unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau.
Selasa, 24 September 2019 16:12 WIB
Penulis: Astri Jasiana Nindy
PEKANBARU - Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Riau Melawan Asap melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (24/9/2019) siang.

Dalam aksi ini, puluhan emak-emak tersebut datang ke Kantor Gubernur Riau lengkap dengan membawa perkakas rumah tangga.

Koordinator Umum Gerakan Perempuan Riau Melawan Asap, Helda Khasmy dalam orasinya mengatakan, bahwa upaya penyelamatan korban asap tidak cukup hanya dengan memberikan masker, vitamin, dan menyediakan ruangan yang bebas asap. Namun perlu adanya program untuk rehabilitasi korban asap yang telah terpapar selama 22 tahun.

"Selama ini hampir 22 tahun rakyat Riau terpapar asap. Kami membutuhkan adanya tempat rehabilitasi bagi kami dan anak cucu kami yang terpapar asap," kata Helda Khasmy di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (24/9/2019).

Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pemerintah untuk menghentikan monopoli penguasaan tanah atau korporasj yang menjadi penyebab kebakaran lahan dan hutan untuk dicabut izinnya. Dan mereka meminta tidak adanya tindakan kriminalisasi pada petani kecil.

"Kami minta dibebaskanya 230 orang petani yang sudah ditangkap dan dituduh melakukan pembakaran lahan dan hutan, itu harus dibebaskan mereka tidak boleh ditangkap karena mereka bukan penyebab terjadinya bencana asap itu tuntutan kami dalam gerakan perempuan melawan asap," tambahnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/