Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
14 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
15 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ritual Berdarah di Pulau Bakal Ibu Kota Baru

Ritual Berdarah di Pulau Bakal Ibu Kota Baru
Sabtu, 21 September 2019 18:45 WIB
JAKARTA - Dalam rangka melestarikan budaya Suku Dayak Iban di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Satgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang bersama warga perbatasan menggelar acara tradisi adat berdarah di Desa Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Jumat 20 September 2019.

Tradisi ini dilaksanakan, untuk menghibahkan lahan yang akan dijadikan tempat pemakaman Katolik Mumput Satu Badau.

Kegiatan tersebut diawali dengan upacara meletakkan telur ayam kampung dan pemotongan ayam, sebagai simbol masyarakat dayak Iban, serta dihadiri masyarakat dari berbagai profesi, suku dan agama.

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Andi Hasbullah mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Satgas Pamtas dapat menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat, serta melestarikan tradisi budaya di Kalimantan.

"Hal ini membuat kita sadar akan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi warna yang indah untuk Indonesia. Di mana pun kita berada, tetap dalam satu kesatuan NKRI," ujarnya.

"Banyak tradisi adat leluhur yang dimiliki Suku Dayak Iban di perbatasan, di antaranya tradisi adat berdarah yang merupakan ritual kuno menghibahkan lahan untuk keperluan masyarakat umum," imbuhnya dalam berita yang dikutip GoNews.co dari Viva, Sabtu (21/09/2019) itu.

Sementara itu, Luter sebagai Kepala Adat Desa Badau, mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Raider 301/Pks, yang senantiasa mendampingi kegiatan adat masyarakat di perbatasan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memanggang hewan ternak, untuk kemudian dimakan bersama seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/