Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dinkes Siak: Jangan Sepelekan Bahaya Kabut Asap, Selain ISPA, Warga Bisa Kena Iritasi Kulit dan Gatal-gatal

Dinkes Siak: Jangan Sepelekan Bahaya Kabut Asap, Selain ISPA, Warga Bisa Kena Iritasi Kulit dan Gatal-gatal
Anjungan jembatan Sultanah Latifah Agung Siak tak terlihat lagi akibat tebalnya kabut asap saat ini.
Senin, 09 September 2019 11:25 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA - Dampak kabut asap yang kian tebal terpapar di udara Kota Istana Siak Sri Indrapura, Riau saat ini menjadi sorotan penting bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Siak. Sebab di bulan September 2019 ini saja, kasus ISPA sudah mencapai 752 orang.

Kadis Kesehatan Siak, Dr Toni Chandra mengatakan, dampak buruk dari kabut asap yang melanda Siak dalam sebulan terakhir ini cukup tinggi. Selain ISPA, 4 penyakit lainnya seperti iritasi kulit, iritasi mata, pneunomia dan asma juga dialami oleh warga.

"Memang sejak Agustus lalu, ISPA yang paling banyak, namun penyakit lainnya juga ada. Tingginya konsentrasi asap di udara akan membuat kita sulit bernapas dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal ini terutama menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka," katanya Senin (9/9/2019).

Dr Toni juga mengingatkan masyarakat Siak agar tidak sepele menanggapi bahaya Kabut Asap yang kini melanda Kabupaten Siak. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup kabut asap ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian terutama pada anak-anak. "Tak hanya menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti saluran pernapasan dan jantung, polusi udara dan kabut asap juga dapat merusak kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit," ujar Toni lagi.

Untuk itu kata Toni lagi, warga yang juga harus beraktifitas di luar rumah juga disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang atau tertutup serta menggunakan masker.

"Jika sudah mengalami iritasi kulit itu, biasanya pasien akan merasakan gatal-gatal yang cukup sering serta kulit menjadi kemerah-merahan. Kalau bisa dihindari aktivitas di luar rumah ini, karena kabut asap kiriman ini sangat tebal," sebut Toni lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/