Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
22 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
18 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
18 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Papua Mulai Kondusif, Polri Diminta Usut Provokasi Digital di 3 Kota Ini!

Papua Mulai Kondusif, Polri Diminta Usut Provokasi Digital di 3 Kota Ini!
Ilutrasi kerusuhan di Papua. (Foto: Twitter/#savepapua)
Selasa, 03 September 2019 14:24 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Kondisi Kamtibmas di Papua dan Papua Barat sudah mulai kondusif. Apresiasi tinggi disampaikan IPW untuk Polri, namun menyelidiki sumber provokasi termasuk provokasi siber kerusuhan maut itu, dinilai sebagai tantangan Polri ke depan.

"Sejauh mana keberhasilan kinerja Patroli Siber kepolisian dalam memburu dan menangkap para propokator digital dalam negeri, yang memprovokasi kasus Surabaya hingga menjadi letupan kerusuhan di sejumlah kota di Papua Barat dan Papua?" kata Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S. Pane dalam keterangan tertulisnya, Selasa (03/09/2019).

Neta melanjutkan, IPW telah menerima informasi bahwa "aksi provokasi digital itu dikendalikan dari empat kota Jakarta, Surabaya, Gorontalo, dan Biak,".

"Polri perlu menjelaskan secara transparan sejauhmana hasil Patroli Siber melakukan penyelidikan dan menyentuh, untuk kemudian menciduk para provokator digital dalam negeri tersebut," kata Neta.

Seperti diketahui, unjuk rasa yang berujung ricuh dan menelan korban nyawa serta benda di Papua dan Papua Barat, sebagai respon atas diserangnya asrama mahasiswa Papua di Surabaya terus menjadi perhatian serius. Hoaks dan provokasi termasuk campur tangan asing, diduga turut memperpanas kondisi di Papua selama beberapa hari.

Pada unjuk rasa di Jayapura, Papua yang berlangsung mulai Kamis (29/8/3019) hingga Jumat (30/8/2019) dini hari, penindakan aparat telah mengamankan sedikitnya 30 orang tersangka.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, setelah amarah Papua mulai mereda, kini pemerintah fokus pada pemulihan Kamtibmas di Bumi Cendrawasih termasuk memperbaiki bangunan dan objek-objek vital yang sempat jadi korban penghancuran dan pembakaran saat kerusuhan berlangsung.

"Selanjutnya direncanakan untuk kembali membangun itu agar segera dapat dilaksanakan kegiatan sehari-sehari seperti sebelumnya. Tentu butuh waktu tapi kearah sana sudah mulai dilaksanakan," kata Wiranto di Jakarta, Selasa (3/09/2019).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/