Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bukan Zaman Feodal, Tidak Boleh ada Klaim Dukungan dari Jokowi

Bukan Zaman Feodal, Tidak Boleh ada Klaim Dukungan dari Jokowi
Politisi PDI-P, Maruarar Sirait alias Ara saat menjadi pembicara di bedah buku 'Akal Sehat' karya Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (28/08/2019). (Foto: Zul/GoNews.co)
Kamis, 29 Agustus 2019 10:20 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Politisi PDI-P, Maruarar Sirait berharap, nama Presiden Jokowi tidak diseret-seret terlibat politik parktis terkait bursa calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar era mendatang.

"Tidak boleh ada yang mengklaim mendapatkan dukungan dari Pak Jokowi, siapapun itu," kata Maruarar di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/08/2019) kemarin.

Jokowi, kata Maruarar, adalah politisi yang meniti karir dari bawah dan bukan keturunan elit dengan kekuatan ekonomi yang hebat. Karenanya, "Pak Jokowi pasti sangat menghargai proses demokrasi,".

Dua nama yang santer menjadi bakal calon Ketum Golkar mendatang, yakni Bambang Soesatyo (Ketua DPR RI) dan Airlangga Hartarto (Ketum Golkar saat ini), dinilai Maruarar, memang memiliki komunikasi yang baik dengan Jokowi. Satu sebagai pembantu (menteri), yang kedua sebagai mitra kerja (Ketua DPR RI).

Tapi Maruarar menegaskan, "tidak boleh ada yang mengkalim didukung oleh Pak Jokowi,".

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo dan Airlangga, mesti bersaing secara sportif dengan mental petarung tanpa menyeret-nyeret nama Presiden.

"Kalau kita berdemokrasi, bukan feodal," ujar politisi yang akrab disapa Ara itu.

Namun secara pribadi, kata Ara, dirinya mendukung Bamsoet untuk menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga. Ara, mengaku mengenal sangat baik sosok Bamsoet baik sejak lama. Dalam politik, Bamsoet dinilai telah bertransformasi dari politisi menjadi negarawan.

"Saat proses meninggal dunianya istri SBY, Bu Ani Yudhoyono, Bamsoet datang dengan santun," kata Ara menyinggung rekam jejak Bamsoet membongkar kasus Century.

Ia menandaskan, "karir Bamsoet, jangan berhenti hanya sebagai Ketua DPR saja,".***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/