Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
15 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
14 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
14 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
19 menit yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jokowi Minta Izin Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Fadli Zon Singgung Jonggol

Jokowi Minta Izin Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Fadli Zon Singgung Jonggol
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon di selasar Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. (Foto: Zul/GoNews)
Jum'at, 16 Agustus 2019 14:05 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Presiden Jokowi secara terbuka meminta izin untuk memindahkan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan. Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, singgung keunggulan Jonggol.

Penyebutan Jonggol, salah satu daerah di kawasan Bogor Timur itu, diawali dengan pandangan Fadli soal perpindahan Ibu Kota yang sebetulnya sudah diwacanakan sejak era Bung Karno.

"Ini gagasan sudah ada dari zaman Bung Karno. Pak Harto juga sudah menggagas, waktu itu rencananya pemindahan Ibu Kota ke daerah Bogor Timur, wilayah Jonggol dan sekitarnya, yang saya kira ini jauh lebih memungkinkan secara infrastruktrur dan sebagainya," tukas Fadli usai mengkuti Rapat Bersama DPR-DPD RI di Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2019).

Sementara Jokowi dalam pernyataan terbukanya meminta, agar Ibu Kota dipindah ke wilayah Kalimantan. Fadli khawatir, rencana itu hanya sebatas rencana yang tak bisa direalisasikan. Menginggat, perpindahan ke Kalimantan berarti melalukan pembangunan dari awal yang tentu butuh biaya besar.

"Jangan seperti dulu, ada Mobnas (mobil nasional), tapi selama 5 tahun nggak jadi jadi. Ada pemindahan Ibu Kota tapi juga nggak jadi jadi," ujar Fadli.

Apalagi, kata Fadli, karena pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan berarti memindahkan juga gedung-gedung kenegaraan, sarana pendidikan, dan lainnya dimulai dari nol, maka perlu kajian secara mendalam yang betul-betul melibatkan banyak stakeholder.

"Apakah kita punya kekuatan finansial untuk itu?," Ia bertanya.

Menanggapi pertanyaan wartawan soal kemungkinan menjual aset negara demi memindahkan Ibu Kota, Fadli tegas mempertanyakan,"lha iya, aset negara yang mana yang mau dijual? Apakah pulau kita? Tanah kita?,".

Dengan beratnya memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan dalam pandangan Fadli, wakil Prabowo Subianto di partai Gerindra ini pun lantas meminta Jokowi untuk membuat agenda yang lebih tepat sasaran untuk rakyat.

Fadli, menyinggung soal kondisi ekonomi Indonesia yang menurutnya tak cukup baik dan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan pekerjaan.

Sebelumnya dalam pidato di Sidang Bersama DPR-DPD RI, Jokowi mengungkapkan, salah satu alasan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan adalah "demi Visi Indonesia Maju," yang tak lain terkait erat dengan upaya memajukan perekonomian bangsa.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/