Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
22 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
21 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
21 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
21 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kompetisi Sepakbola Liga 1 2019

Arema FC Tak Mau Campuri Urusan Persebaya

Arema FC Tak Mau Campuri Urusan Persebaya
Senin, 12 Agustus 2019 22:29 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MALANG – Arema FC tidak mau terlalu dalam mengurusi dapur calon tim lawan dalam derby Jatim di pekan 14 Kompetisi Sepakbola Liga 1 2019 mendatang. Persebaya Surabaya, yang akan bertandang ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kamis (15/8) depan, baru saja memecat pelatih Djajang Nurdjaman.

Pemecatan Djadjang, membuat Persebaya akan dilatih oleh asisten Bejo Sugiantoro, yang ditunjuk sebagai pelatih sementara.

 “Apapun yang terjadi di tim lain (Persebaya), tidak terlalu penting untuk kami," tutur Milomir Seslija, pelatih Arema FC.

Ia mengatakan, tim yang akan datang ke Malang, adalah tim yang sama meskipun tanpa Djadjang. Menurutnya, Arema tetap akan bermain melawan tim yang bagus dan memiliki kecepatan.

“Mereka tetap tim yang sama. Selain itu, laga ini derby. Pasti akan berbeda suasananya,” terang dia.

Sementara, terkait pergantian pelatih di tengah jalan, dianggap bukan solusi yang bagus. Namun, kondisi demikian justru lazim di sepak bola Indonesia.

"Di sepak bola Indonesia, mengganti pelatih di tengah kompetisi, bukan solusi yang tepat. Mengganti pelatih, mungkin bisa memberi efek bagus pada pemain. Tetapi, tidak bagus untuk jangka panjang, karena pelatih baru butuh penyesuaian," tutur pria asal Bosnia itu.

Dia mengatakan, hasil bagus membutuhkan proses. Sedangkan dengan pelatih baru, maka semuanya harus memulai dari awal.

“Pelatih berhubungan erat dengan sistem latihan, program, taktik maupun fisik," pungkasnya.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/