Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
22 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
17 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
17 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2019

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga
Kamis, 25 Juli 2019 21:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution

SUZHOU - Indonesia belum berhasil mengirimkan wakil tunggal putra ke babak perempat final Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia (Asian Junior Championships 2019). Berlaga di Suzhou Olympic Sports Center, Tiongkok, Kamis (25/7/2019), tiga tunggal putra yaitu Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa dan Yonathan Ramlie harus terhenti di babak tiga.

Christian Adinata bahkan kalah lebih awal di babak dua, dari Dong Tian Yao (Tiongkok), dengan skor 13-21, 21-10, 19-21.

Bobby kalah dua game langsung 19-21, 23-21 dari Ko Shing Hei (Hong Kong). Sebelumnya Ramlie terhadang Chiang Chien Wei (Taiwan) dan kalah 18-21,18-21.

Sementara Syabda harus mengakui keunggulan Ren Cheng Ming (Tiongkok).
Bermain selama 51 menit, Syabda menyerahkan poin kemenangan kepada lawan, 21-12, 11-21, 9-21.

“Saya nggak puas dengan penampilan saya, karena hasilnya nggak sesuai dengan yang diinginkan. Kedepannya masih banyak yang harus diperbaiki. Dari segi percaya dirinya sama kualitas mainnya juga supaya nggak banyak mati sendiri,” ujar Syabda.

“Tadi kesulitan di game pertama di lapangan saya unggul angin. Jadi buat mengontrol pukulannya agak susah, gampang out terus. Sementara lawan gampang buat mengeluarkan serangan. Di game kedua kebalikannya. Bisa megang permainannya, mengontrol bola di lapangan. Sebenarnya saya sudah ketemu polanya pas di game kedua. Tapi game ketiganya lawan seperti sudah menebak permainan saya. Sayanya kurang siap,” jelas Syabda kepada Badmintonindonesia.org. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/