Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Polemik Pemberhentian Dirut Pupuk Kujang Bukti Buruknya Tata Kelola Perusahaan Negara

Polemik Pemberhentian Dirut Pupuk Kujang Bukti Buruknya Tata Kelola Perusahaan Negara
Ilustrasi. (Net)
Sabtu, 20 Juli 2019 02:54 WIB
JAKARTA - Pemberhentian Direktur Utama Pupuk Kujang Nugraha Budi Eka Irianto mengindikasikan buruknya tatakelola koorporasi milik negara. Pemberhentian itu diduga melanggar UU 40/2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Begitu pandangan analis politik dan kebijakan publik dari Unversitas Telkom Dedi Kurnia Syah, Jumat (19/7). "Atau lebih mengkhawatirkan jika ada intervensi politis terkait dissenting opinion," ujarnya.

Terkait persoalan ini, sambung Dedi, wajar bila publik mempertanyakan kapasitas Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai pengendali usaha-usaha milik negara. Dedi berpendapat, persoalan dissenting dalam tubuh BUMN seharusnya tidak terjadi apalagi sampai melanggar UU.

“Padahal ini sederhana, hanya persoalan teknis, sementara regulasi yang seharusnya dipatuhi sudah cukup baik. Melanggar UU sama saja menghianati negara,” imbuh Dedi.

Mismanajemen pada Keputusan Dewan Komisaris pada BUMN belakangan ini sering terjadi, salah satu contoh atas kejadian dissenting opinion dua komisaris pada BUMN Garuda yang mengakibatkan diperiksa dan dibatalkannya laporan keuangan pada BUMN Garuda.

“Barangkali sejalan dengan kritik Presiden dalam rapat kabinet jika kinerja BUMN memburuk akhir-akhir ini, ada baiknya menteri BUMN segera dicarikan pengganti yang lebih progresif,” pungkas Dedi.

Direktur Utama Pupuk Kujang Indonesia, Nugraha Budi Eka Irianto diberhentikan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat di luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam keputusan pemberhentian itu, tidak ditunjuk pengganti Nugraha Budi Eka Irianto.

Kemudian, melalui Surat Keputusan (SK) Komisaris Utama Pupuk Kujang Gusrizal mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Rita Widyati. Pengangkatan Plt ini janggal, lantaran tiga Komisaris lainya di Pupuk Kujang tidak mau menandatangani alias dissenting.

Adapun struktur Pupuk Kujang, terdapat empat Komisaris di antaranya Gusrizal (Komisaris Utama), Winarno Tohir, Parluhutan Hutahean, dan Ammarsjah.

Jika mengacu kepada UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, keputusan strategis Komisaris BUMN mengenai pemberhentian dan pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) harus diketahui dan disepakati oleh semua Komisaris. Dengan demikian, pemberhentian dan pengangkatan Plt Direrktur Utama batal demi hukum.

Komisaris Utama Pupuk Indonesia sebagai holding dari Pupuk Kujang Indonesia, Yanuar Fauzi, enggan memberikan komentarnya terkait kejanggalan pemberhentian tersebut. Ia memilih untuk melemparnya kepada Sekretaris Perusahaan, Budi Asikin.

“Itu kedinasan dan saya ada di dalamnya (sebagai Komisaris), coba hubungi corporate secretary,” kata Yanuar saat dikonfirmasi, Rabu (17/7).***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/