Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
24 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
2
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
3
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
4
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
19 menit yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
6 menit yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tolak Kubu Prabowo, NasDem Ingin Paket Pimpinan MPR Diisi Koalisi Jokowi

Tolak Kubu Prabowo, NasDem Ingin Paket Pimpinan MPR Diisi Koalisi Jokowi
Selasa, 16 Juli 2019 13:31 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate mengatakan, paket pimpinan MPR tengah dibahas. Pembahasan paket MPR, kata dia, diselesaikan bersama Koalisi Indonesia Kerja.

"Kami sedang bahas. Kami akan selesaikan itu dalam konsensus di internal KIK," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).

Koalisi pendukung Presiden Joko Widodo itu terdiri dari, PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, partai yang lolos ke parlemen. Sisanya Hanura, PSI, Perindo dan PKPI tidak memiliki kursi di parlemen periode 2019-2024.

Kata Johnny, KIK juga harus melobi anggota DPD. Sebab, dalam aturan harus ada satu pimpinan MPR dari DPD.

"Kami selesaikan di internal kami dulu terutama itu konsensus kami dengan DPD. Karena syarat UU harus ada DPD," ucapnya.

Johnny memberikan sikap menolak partai oposisi, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat, bergabung dalam paket pimpinan MPR. Menurutnya hal itu malah tak menunjukan tata kelola negara yang baik.

"Jangan paksa kami melebur yang ngaco-ngaco. Kami selesaikan bertahap jangan semuanya pasang-pasang nanti negara ini enggak bisa dikelola dengan baik, kita ingin kelola dengan baik," kata dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/