Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
14 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
14 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Siaran Pers

IPW soal Capim KPK, Mulai Pembubaran KPK sampai Pencoretan Capim asal KPK

IPW soal Capim KPK, Mulai Pembubaran KPK sampai Pencoretan Capim asal KPK
Gedung Merah Putih, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta | Foto: Zul Kardus
Sabtu, 06 Juli 2019 17:56 WIB
JAKARTA - Presidium Ind Police Watch angkat bicara soal seleksi Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era mendatang. Pencalonan dari Internal KPK, dan dari Jaksa serta Polri, menjadi sorotan.

Dalam siaran persnya, Sabtu (06/07/209), IPW menilai, "jika tidak ada UU yang melarang calon dari Polri maupun Jaksa dan karyawan KPK untuk ikut seleksi Capim KPK, tentunya siapa pun tidak berhak untuk melarang,".

Hanya saja, katanya, "jika polisi dan jaksa ikutan dan terpilih menjadi pimpinan KPK muncul tanda tanya, 'buat apa ada KPK?', 'kenapa tidak Tipikor Polri dan Kejaksaan saja yang diperkuat?"

"Bubarkan saja KPK yang ujung-ujungnya hanya sebuah kesia-siaan dan ekonomi biaya tinggi, dengan hasil kinerja yang belum tentu maksimal," kata Ketua IPW, Neta S. Pane dalam rilis tersebut.

Lebih jauh IPW berharap, Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK, membuat kesepakatan bahwa petahana Pimpinan KPK yang ikut lagi dalam seleksi, sebaiknya dicoret atau tidak diloloskan untuk periode kedua.

Ada dua alasan yang mendasari pemikiran IPW, kata Neta. Pertama, belum pernah ada sejarahnya pimpinan KPK menjabat dua periode. Kedua, dalam periode sebelumnya mereka bisa dianggap gagal karena terjadi perseteruan atau konflik yg tajam di jajaran penyidik KPK.

"Selain itu pimpinan KPK tersebut membiarkan terjadinya politisasi KPK sehingga menjelang pilpres 2019 hanya elit partai pendukung 01 saja yang diciduk dalam OTT," kata Neta.

Selain itu juga, lanjut Neta, jajaran pimpinan KPK tersebut tidak berani menuntaskan kasus korupsi yang diduga melibatkan RJ Lino, Emirsyah Sattar mantan Dirut Garuda dan Syamsul Nursalim serta Itjih Nursalim yg sudah menjadi tersangka.

"KPK periode ini hanya berani bermain-main di lingkaran bawah dgn OTT sebagai pencitraan pemberantasan korupsi. Jika mereka sudah gagal kenapa harus dua periode? Sebaiknya mereka dicoret dan tidak diloloskan," tukas Neta.

Seperti diketahui, pendaftaran Capim KPK periode 2019-2023 telah ditutup pada Kamis (04/07/2019) pukul 24.00 WIB, tengah malam lalu. Ratusan orang telah mendaftar, termasuk diantaranya, sekitar 11 dari unsur Polri dan 17 dari unsur KPK.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/