Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
8 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
5 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anggota DPR: Menteri Harus Jalankan Visi-Misi Presiden Terpilih

Anggota DPR: Menteri Harus Jalankan Visi-Misi Presiden Terpilih
Diskusi bertajuk "Evaluasi Kinerja Ekonomi Nasional, Perlukah Menteri Baru?", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (04/07/2019).
Kamis, 04 Juli 2019 22:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Maruarar Sirait menilai para menteri yang akan menjadi pembantu Presiden terpilih Joko Widodo, harus menjalankan visi-misi Presiden, bukan justru melaksanakan visi-misi sendiri.

"Jangan kebijakan-kebijakan Presiden yang sudah pro-rakyat malah tidak didukung oleh menterinya," kata Maruarar Sirait atau Ara dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kinerja Ekonomi Nasional, Perlukah Menteri Baru?", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (04/07/2019).

Dia menilai menteri adalah pembantu Presiden, sehingga harus juga memiliki visi-misi Presiden, bukan menjalankan visi-misi sendiri.

Ara mengatakan saat ini, sejumlah menteri di bidang ekonomi kebanyakan berlatar belakang akademisi dan birokrat, jarang yang punya latar belakang pengusaha.

"Menurut saya sudah saatnya dilakukan kombinasi, jangan kebijakan-kebijakan Presiden yang sudah pro rakyat malah tidak didukung oleh Menterinya," ujarnya.

Dia juga mengatakan, harus diakui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini diinginkan masih belum tercapai.

Menurut Ara yang merupakan politisi PDI Perjuangan, angka kemiskinan, pengangguran, dan gini ratio memang berkurang, namun angkanya harus lebih signifikan lagi. "Selain itu penerimaan pajak juga tidak tercapai, karena itu harus ada keberanian menciptakan satu langkah yang luar biasa," ujarnya.

sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan yang dibutuhkan Presiden terpilih kedepan adalah para menteri yang loyal 100 persen kepada Presiden dan menjalankan visi-misi Jokowi.

"Yang kita cari sebenarnya bukanlah orang-orang dipuji oleh luar negeri, reputasinya internasional dengan berbagai macam penghargaan, tetapi menteri yang loyal seratus persen kepada Presidennya," ujarnya.

Dia mengatakan ada satu hal yang harus dikuatkan dari segi pemikiran, yaitu pertumbuhan ekonomi bukan segala-galanya.

Misbakhun menilai kalau pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi kesenjangan tetap terjadi, artinya pertumbuhan ekonominya menjadi tidak tercapai. "Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus dapat mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Misbakhun mengatakan, saat ini tax ratio Indonesia rendah diakibatkan adanya permasalahan yang bersifat struktural di APBN. Selain itu menurut dia, penerimaan negara kurang optimal namun biaya bunga naik, harus menjadi perhatian tim ekonomi Presiden terpilih kedepan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/