Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan 6 Tahun Wafatnya Taufik Kiemas

MPR: Bung Karno dan Taufiq Kiemas Merajut Nasionalisme

MPR: Bung Karno dan Taufiq Kiemas Merajut Nasionalisme
Minggu, 09 Juni 2019 00:06 WIB
JAKARTA - Antara Bung Karno dan Taufiq Kiemas memang dua tokoh dari generasi yang jauh berbeda. Bung Karno lahir 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970 serta Taufiq Kiemas lahir 31 Desember 1942 lalu wafat pada 8 Juni 2013 lalu. Selisih usia mereka sekitar 41 tahun.

Namun meskipun kedua tokoh tersebut beda generasi tetapi keduanya memiliki pandangan dan sikap ideologis yang sama, yaitu sama-sama sebagai seorang nasionalis yang gandrung persatuan nasional, demikian diungkapkan Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah dalam acara Peringatan 118 Tahun Lahirnya Bung Karno dan 6 Tahun Wafatnya Taufiq Kiemas di Kantor DPP Persatuan Alumni GMNI di Jakarta (8/6).

"Orientasi ideologis sebagai seorang nasionalis itulah yang akhirnya mempertemukan Taufiq Kiemas dengan Bung Karno melalui aktifitasnya sebagai kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) hingga diangkat sebagai menantu Bung Karno dengan menikahi putri sulungnya Megawati Soekarnoputri. Kini kedua telah tiada namun ajaran-ajarannya dan praktik melaksanakan nasionalisme yang hidup di tengah masyarakat adalah suri tauladan yang harus kita lanjutkan," ujar Ketua Umum DPP PA GMNI itu.

Sementara itu, Jimly Asshiddiqie yang didaulat memberikan tausyiah acara tersebut mengutarakan pentingnya kehadiran seorang tokoh seperti Bung Karno dan Taufiq Kiemas bagi bangsa Indonesia yang sedang mengalami ketegangan politik akibat pilpres yang baru lalu.

Jimly mengajak semua pihak memanfaatkan momentum idul fitri ini untuk merajut silaturahmi dan saling bermaaf-maafan sesama saudara bangsa Indonesia. Jangan sampai pemilu yang hanya 5 tahunan ini merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara kita.

Acara yang dikemas dalam bentuk halal bi halal itu juga diadakan pembacaan surat yassin dan tahlilan untuk almarhum Bung Karno dan Taufiq Kiemas oleh Baitul Muslimin Indonesia DKI Jakarta dan tamu undangan.

Hadir juga dalam acara tersebut pimpinan ormas-ormas alumni Kelompok Cipayung, Pimpinan ormas mahasiwa dan kepemudaan spt dari GMNI, HMI, PMII, GMKI, PMKRI, IMM, KMHDI dan lain sebagainya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/