Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
24 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
24 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
3
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
4
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
5
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
14 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
6
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
14 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Selain Pendidikan, Trio Hijabers Metal VoB Juga Sindir Batasan Berpendapat di 'School Revolution'

Selain Pendidikan, Trio Hijabers Metal VoB Juga Sindir Batasan Berpendapat di School Revolution
Minggu, 26 Mei 2019 02:29 WIB
JAKARTA - Band metal yang digawangi trio remaja hijabers asal Kabupaten Garut, Voice of Baceprot (VoB) terus berkarya. Awal bulan Mei 2018, mereka merilis single perdananya berjudul 'School Revolution'.

"Iya single, judulnya 'School Revouliton'," ungkap manajer VoB Bah Ezra seperti dilansir GoNews.co dari Detik.com, Minggu (26/5/2019).

Ide lagu ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Lagu ini diciptakan ketiga personel, yaitu Firda Kurnia sang vokalis, Widi Rahmawati bassist serta penabuh drum Euis Siti.

Lagu 'School Revolution' berkisah tentang kegelisahan pelajar di sekolah yang merasa terbatasi dan terkekang oleh peraturan sekolah untuk bisa berkarya.

"Menceritakan tentang kegelisahan pelajar soal sekolah yang malah sering membatasi atau mengekang kemerdekaan berkarya dan berkreativitas," katanya.

Ezra mengatakan, dalam proses pembuatan lagu, menciptakan lirik merupakan hal yang paling lama. Lagu ini juga mengambil referensi dari buku Revolusi Sekolah karangan Fadh Gibran, seorang penulis asal Garut.

"Dalam video klip, terdapat banyak patung manusia yang diikat, mulutnya dilakban, matanya ditutup itu sebagai simbolisasi pemasungan kemerdekaan berpikir dan berpendapat," katanya.

"Budaya kritis dikikis dibenturkan dengan norma, budaya dan dogma," ujar Ezra menambahkan.

Lagu tersebut mulai diperdengarkan ke publik sejak 1 Mei 2018. Di YouTube, sejak diunggah dua hari lalu, video klip lagu itu telah ditonton lebih dari 2,8 ribu kali.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:DKI Jakarta, Pendidikan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/