Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
22 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
23 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
22 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
23 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah Sebut Perjuangan Ani Hasibuan Sama Seperti Dokter Stovia

Fahri Hamzah Sebut Perjuangan Ani Hasibuan Sama Seperti Dokter Stovia
Senin, 20 Mei 2019 12:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah mengenang hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2019, dengan mengenang perjuangan dokter Ani Hasibuan. Menurut dia, perjuangan dokter Ani Hasibuan itu persis dengan perjuangan para dokter yang saat itu mendirikan organisasi Budi Utomo.

"Peristiwa yang ditandai sejak kelahiran Budi Utomo 111 tahun lalu pada tahun 1908 adalah sebuah momentum penting bangkitnya kesadaran nasionalisme Indonesia. Mari sejenak kita merenungi arti hari itu," ajak Fahri lewat akun twitternya @Fahrihamzah Minggu (19/5/2019) kemarin.

Organisasi Budi Utomo sendiri kata Fahri Hamzah, menjadi pergerakan pertama Indonesia melawan kolonialisme. Organisasi itu dipelopori oleh para dokter-dokter di masa pra kemerdekaan.

“Peran para dokter di masa pra kemerdekaan yang awalnya di sebuah ‘sekolah dokter Djawa’ yang kemudian menjadi Stovia (School tot Opleiding van Indische Artsen) (Sekolah Pendidikan Dokter Hindia),” jelasnya.

Saat itu kata Fahri Hamzah, para dokter menjadi penggerak perubahan. Mereka ada di organisasi-organisasi perubahan yang tujuannya ialah mengkonsolidasikan kekuatan rakyat melalui pendidikan atau gerakan massa.

"STOVIA, itulah sekolah kedokteran yang akhirnya menjadi FKUI sekarang," imbuhnya.

Hal tersebut membuat dirinya teringat dengan dokter-dokter legendaris di kalangan mahasiswa dari zaman dahulu hingga sekarang. Misalnya saja Hariman Siregar pemimpin Malari 1974 hingga Ani Hasibuan yang namanya mencuat belakangan ini.

Semua dokter itu kata Fahri, berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenang kembali peristiwa-peristiwa yang membuat negara terbentuk.

"Orang-orang pada paruh awal abad 20 adalah mereka yang warnanya jelas. Mereka berjuang untuk perubahan. Mereka tidak peduli intimidasi karena mereka bergerak mendahului waktu," tandasnya.

Sekedar diketahui, Dokter Ahli Syaraf Robiah Khairani Hasibuan alias Ani Hasibuan adalah dokter yang sempat bongkar penyebab kematian ratusan anggota KPPS pasca pencoblosan di Pemilu serentak 2019. Sayangnya, akibat temuannya itu, kini dirinya disangkakan 6 pasal dengan hukuman 10 tahun penjara, atas sejumlah tindak pidana.

Surat panggilan Ani Hasibuan bernomor S.Pgl/1158/V/RES.2.5/2019/Dit Reskrimsus yang diteken oleh Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya. Polisi panggil Ani Hasibuan karena diduga melakukan sejumlah tindak pidana sebagaimana dilaporkan seorang warga bernama Carolus Andre Yulika.

Pasal-pasal disangkakan kepada Ani Hasibuan setidaknya ada lima pasal yang diambil dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta UU No 1 tahun1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/