Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
11 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
18 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Berebut Ketua MPR dengan Golkar, Cak Imin Bilang PKB Latar Belakang NU

Berebut Ketua MPR dengan Golkar, Cak Imin Bilang PKB Latar Belakang NU
Senin, 20 Mei 2019 21:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan, pihaknya pantas mendapatkan posisi ketua MPR lantaran melihat fenomena terkini di masyarakat. Terlebih, secara latar belakang pun partai tersebut kental dengan warna Nahdlatul Ulama ( NU) yang mampu menjawab masalah sosial saat ini.

"Ya dari segi background ke NU-an, dari segi track record, visi kebangsaan menjadi lebih penting," tutur Cak Imin di Kantor DPP PKB, Kenari, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

Menurut Cak Imin, ideologi NU sangat mumpuni menjaga empat pilar bangsa Indonesia yakni Pancasila, Undang-Undang 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Hari ini saya kira khilafah begitu tinggi, hari ini impor ideologi-ideologi trans nasional merata menjadi gairah keislaman. Maka dibutuhkan MPR yang kuat dan memahami sosio ideologis bangsa kita," jelas dia.

"MPR harus menjadi filter sekaligus pondasi munculnya gagasan ideologi trans nasional yang membahayakan NKRI," sambungnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menambahkan, kursi ketua MPR tidak terikat pada UU MD3 terkait partai dengan suara terbanyaklah yang berhak menduduki. Namun semua diputuskan bersama dengan partai koalisi yang memenangkan pemilu.

"Kalau MPR berdasarkan musyawarah antar anggota koalisi. Kalau cocok yasudah. Oh semua, nanti kita rembukan sama semua kita diskusi, sama Golkar, PDIP, semua partai koalisi," kata Cak Imin.

Adapun soal isu santer PAN yang bermaksud kembali menempati kursi ketua MPR, hal itu bukanlah masalah. Namun pada akhirnya, tetap hasil musyawarah koalisi pemenang yang akan menentukan.

"Belum dibicarakan ya. Tapi dari anggota koalisi saja sudah berapa itu, lima. Tapi ya kita welcome saja," Cak Imin menandaskan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/