Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Minta KPU Tidak Takut dengan Invetigasi Terhadap Meninggalnya Petugas KPPS

Fahri Minta KPU Tidak Takut dengan Invetigasi Terhadap Meninggalnya Petugas KPPS
Senin, 13 Mei 2019 20:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tetap meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak resisten atau ketakutan dengan upaya masyarakat untuk melakukan investigasi terhadap meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), hingga mencapai lima ratusan orang tersebut pasca pencoblosan Pemilu serentak 2019.

"Kenapa harus ada yang takut dengan investigasi terhadap kematian? Selain keluarga korban, bukankah kita semua memerlukan penjelasan?" tegas Fahri saat dihubungi wartawan, Senin (13/5/2019), menjawab permintaan KPU agar tidak mempolitisir kematian ratusan anggota KPPS pasca Pemilu serentak 2019.

Dengan tegas, Fahri menyatakan bahwa di negeri ini tidak boleh ada satu nyawa melayang tanpa alasan. Maka, negara harus berani tampil membela satu nyawa pun dan tidak abai membiarkan satu nyawa itu hilang tanpa alasan yang benar.

"Kemanusiaan ditegakkan dengan cara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya. Itulah yang membuat negeri ini aman dan damai. Itulah doktrin keselamatan, ketika nyawa manusia kita anggap paling mahal," tegasnya lagi.

Bahkan, lanjut inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu, semua elemen masyarakat harus secara terus menerus meyakinkan bangsa ini bahwa satu nyawa itu mahakarya. Seperti agama menempatkannya di tempat paling tinggi, sehingga keselamatan manusia adalah prioritas.

"Kita jangan biarkan sikap masa bodoh apalagi meremehkan hilangnya nyawa. Kematian oleh sebab yang tidak wajar, harus membelalakkan mata bangsa Indonesia. Karena itu lah pertanda hidupnya "sila Kemanusiaan" sebagai komitmen besar bangsa Indonesia kepada nyawa," cetus Fahri.

Melanjutkan pernyataanya, Pimpinan DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu menegaskan bahwa sikap sensitif terhadap nyawa adalah sikap yang paling bisa menjelaskan watak kita sebagai bangsa cinta damai. Dan Alquran menulis firman: "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya".

"Dalil itu, sekaligus membantah bahwa seolah Agama adalah sumber kebencian dan permusuhan serta perang. Itu hanya propaganda kelompok penjual senjata dan pemakan biaya pengamanan negara yang korup. Agama tidak berjalan dengan nalar merusak, tetapi memperbaiki dan memelihara," katanya.

Kata Fahri, kenapa bangsa ini tidak bisa bersatu untuk mengusut sebab hilangnya ratusan nyawa petugas pemilu? Dan ribuan korban yang masuk rumah sakit, dan sebagian menunggu ajal.

"Ada apa dengan bangsa kita? Untuk nyawa anak bangsa kita harus berani melupakan perbedaan. Kita jangan biarkan sikap masa bodoh apalagi meremehkan hilangnya nyawa. Bahaya!" ucap Fahri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/