Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
19 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
15 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
15 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wiranto Ancam Tutup Media, Fahri Hamzah: Jangan Bungkam Kebebasan Bersuara!

Wiranto Ancam Tutup Media, Fahri Hamzah: Jangan Bungkam Kebebasan Bersuara!
Fahri Hamzah saat diundang berbuka bersama dengan Jokowi. (dok. Fahri Hamzah)
Selasa, 07 Mei 2019 01:00 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyentil Menko Polhukam Wiranto yang mengancam menutup media dan akun medsos yang berpotensi mengancam keamanan nasional. Menurut Fahri, kebebasan berpendapat di negara demokrasi adalah harga mati.

"Jadi begini teorinya itu. Kebebasan ini harga mati. Kapasitas pemerintahlah yang harus kita disesuaikan denga kebebasan masyarakat," beber Fahri di Istana Merdeka usai buka puasa dengan Presiden Jokowi, Senin (6/5).

Fahri menjelaskan, kebebasan berpendapat masyarakat, seperti halnya banyak di negara maju akan menghasilkan kebaikan.

"Masyarakat bebas itu hasilnya Amerika, Eropa, itu masyarakat bebas semua, itu hasilnya baik, positif. Jadi ini mesti dijaga. Kapasitas pemerintah untuk mengelola kebebasan itu yang perlu diperbaki," kata Fahri.

Fahri meminta pemerintah tak panik karena masyarakat yang bebas berpendapat menyuarakan isi hatinya.

"Jangan kemudian pemerintahnya gelagapan, panik, lalu kemudian kebebasannya mau ditutup, itu salah. Cara berpikirnya terbalik. Justru kapasitas pemerintah mengelola kebebasan itu yang harus diperbaiki," urai dia.

"Dan menurut saya kebebasan masih fine-fine saja. Tokoh-tokoh yang ngomong jawab dong, jangan panik. Masa segini banyak orang di pemerintahan jago-jago dapat gaji, dapat mobil dinas, nggak bisa menjawab, enggak bisa menjelaskan ke media apa yang bisa bikin tenang di masyarakat. Janga berlebihanlah," kata Fahri.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:KUMPARAN.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/