Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
24 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
6
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komisi IX Dukung Riset Pengembangan Tanaman Obat Tradisional Bali

Komisi IX Dukung Riset Pengembangan Tanaman Obat Tradisional Bali
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso
Senin, 06 Mei 2019 20:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Gubernur Bali Wayan Koster saat pertemuan dengan Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali akan mengembangkan tanaman obat tradisional. Apalagi sebagaimana diketahui, Indonesia kaya akan aneka spesies tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah.

Kendati demikian, bahan baku obat di Indonesia masih tergantung terhadap impor. Karena itu,  Komisi IX DPR RI mendukung pengembangan riset tanaman obat dan obat tradisional di Bali menuju kemandirian bahan baku obat.

"Komisi IX DPR RI mendukung program Bali untuk mengembangkan dan pemeliharaan tanaman obat dan obat tradisional yang sudah terbukti selama ratusan tahun dan secara turun temurun berkhasiat menyembuhkan dan membantu menjaga kesehatan masyarakat Indonesia," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso disela-sela peninjauan ke Balai Besar Obat dan Makanan Denpasar, di Bali, Jumat (3/5/2019) yang lalu.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, selama ini industri farmasi nasional masih sangat tergantung pada bahan baku impor.  Padahal, bahan baku obat banyak tersedia di Indonesia. Karenanya, ia berharap industri farmasi Indonesia mampu bertansformasi menjadi industri farmasi yang berbasis riset dan pengembangan, sehingga nantinya dapat bersaing di pasar obat dunia.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan RI juga telah melakukan riset dan pengembangan bahan baku obat tradisional di Tawangmangu,  Jawa Tengah. Untuk itu Kemenkes perlu lebih aktif mensosialisasikan potensi dan manfaat tanaman obat tradisional. Menurutnya, masyarakat dapat memanfaatkan obat-obat tradisional seperti tanaman jamu sebagai langkah preventif untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.

"Saya kira ini perlu disosialisasikan secara masif ke masyarakat Indonesia, bahwa tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah Indonesia merupakan salah satu alternatif untuk mejaga kesehatan masyarakat. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan anggaran maupun regulasi untuk memanfaatkan hasil riset tanaman obat agar dapat dimanfaatkan menuju masyarakat sehat dan sejahtera," dorong legislator dapil Jawa Tengah itu.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/