Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
5
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
21 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
6
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
20 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

JAKI Sebut Jokowi, Konglomerat Taipan dan Negara, Terindikasi Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Pemilu 2019

JAKI Sebut Jokowi, Konglomerat Taipan dan Negara, Terindikasi Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Pemilu 2019
Koordinator Eksekutif JAKI, Yudi Syamhudi Suyuti. (Istimewa)
Kamis, 02 Mei 2019 00:43 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI) menilai, Pemilu Setentak 2019 harus diadili secara nasional dan internasional dugaan pembunuhan massal.

Hal itu disampaikan Koordinator Eksekutif JAKI, Yudi Syamhudi Suyuti dalam siaran persnya, Rabu (01/05/2019).

Mereka yang harus diadili menurut JAKI adalah, pembuat regulasi (UU Pemilu dan aturan turunannya), Kepala Negara (Presiden), dan Konglomerat Taipan yang dituding sebagai otak yang mengendalikan Negara Indonesia.

Menurut JAKI, buntut dari jejaring giat pihak-pihak tersebut, telah melahirkan Pemilu Serentak yang mengakibatkan banyak korban luka hingga tewas. Sedikitnya, "kematian massal 300an petugas lebih, 2000an dirawat di rumah sakit dan banyak yang luka-luka," menjadi data kelam Pemilu 2019.

"Maka dapat dinyatakan telah terjadi tragedi kemanusiaan secara nasional dan dunia, yaitu ada indikasi, Jokowi dan Negara telah melakukan pembunuhan massal lewat Pemilu 2019," bunyi siaran pers tersebut.

Ditariknya peradilan internasional oleh JAKI, bertolak pada tragedi pembunuhan massal dengan bom di Sri Lanka yang menewaskan 253 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.

"Lalu secara nasional ditetapkan sebagai tragedi nasional. Dan kemudian dunia internasional selain mengecam juga menetapkan menjadi bencana Internasional," demikian JAKI.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/