Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
24 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Asing Diduga Turut Campur Tangan di Pemilu 2019

Asing Diduga Turut Campur Tangan di Pemilu 2019
Ilustrasi.(Istimewa)
Selasa, 30 April 2019 23:49 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Direktur The Islah Centre, Mujahidin Nur mengungkapkan, tensi yang tak menurun signifikan pasca pencoblosan Pemilu 2019 bisa disebabkan oleh permainan negara Asing di Indonesia.

Pihak Asing, dugaan Mujahidin dalam rilis persnya pada Selasa (30/04/2019), menggunakan gaya perang asimetris melalui sebaran info secara daring (dalam jaringan) sehingga penimbulkan ketegangan di masyarakat.

"Negara-negara tertentu yang tidak suka kita bersatu bisa saja menggelontorkan cash for fakes yang besar, mereka mendanai penyebaran hoax," kata Mujahidin.

Ia melanjutkan, pihak asing tersebut melakukan kegiatan penyamaran menjadi grass root (basis massa akar rumput) baik di kubu paslon presiden 01 maupun 02.

"(Mereka, red) menyembunyikan identitas asli mereka dan setiap hari memproduksi fitnah dan kebohongan dengan ribuan email dan account media sosial palsu yang mereka buat untuk menciptakan apa yang disebut social media mayhem (kekacauan sosial media) untuk membenturkan pendukung Capres 01 dan 02," jelasnya.

Mujahidin pun mendorong agar semua perseteruan, konflik, pertikaian harus diselesaikan. "Apalagi kita akan menyambut bulan suci Ramadan yang membutuhkan suasana khusyuk dan khidmat dalam menjalankan ibadah di dalamnya,".***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/