Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
21 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
21 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

BPN Desak Pembentukan TPF Kejahatan Pemilu 2019

BPN Desak Pembentukan TPF Kejahatan Pemilu 2019
Senin, 29 April 2019 21:35 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara BPN 02, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, kesalahan input di Situng KPU memasuki level serius, sehingga penting untuk dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) Kejahatan Pemilu.

"Melihat besarnya prosentase kesalahan input, maka tuntutan untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) Kejahatan Pemilu dengan agenda utama audit forensik Situng KPU sangat mendesak," kata Dahni di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (29/04/2019).

Menurut Dahnil, TPF Kejahatan Pemilu sangat diperlukan untuk menjaga kualitas demokrasi dari hal-hal teknis yang diragukan dan membuat sistem itu (Situng KPU) tidak dipercaya oleh publik.

Sebelumnya-di tempat yang sama, Koordinator Relawan IT BPN 02, Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan, telah ditemukan ribuan kesalahan input di Sistem Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Relawan IT BPN 02, meneliti situng KPU selama 3 hari atau terhadap 172.174 TPS dari 404.290 TPS yang rekapnya sudah masuk ke Situng KPU, atau sebanyak 42% dari total jumlah TPS yang datanya sudah masuk tersebut. Dari total data TPS yang sudah diverifikasi, ditemukan data eror sebanyak 6%.

Kesalahan terbesar, berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan presentase masing-masing; Jabar, 764 TPS (8%), Jateng 706 TPS (7,4%), dan Jatim sebanyak 385 (4%). Jika dijumlah, total kesalahannya mencapai 19,4 persen dan menguntungkan paslon 01.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/