Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korsa Sarankan Anggota KPU Pakai Kartu Indonesia Pintar Biar Tidak Salah Input Data

Korsa Sarankan Anggota KPU Pakai Kartu Indonesia Pintar Biar Tidak Salah Input Data
Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar. (net)
Selasa, 23 April 2019 19:45 WIB
JAKARTA - Komunitas Relawan Sadar (Korsa) menduga ada yang tidak beres dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) khususnya dalam proses input C1 Pemilu 2019 pada Sistem Informasi Penghitungan (Situng).

Pasalnya, banyak ditemukan kesalahan input data C1 yang condong menguntungkan pasangan calon 01 Jokowi-Maruf. Dan kesalahan itu terkesan konsisten dilakukan penyelenggara pemilu.

Koordinator Korsa Amirullah Hidayat menyarankan, agar KPU netral dan bekerja dengan benar, sebaiknya menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo.

"Coba anggota KPU yang input data dikasih KIP, siapa tahu enggak salah lagi," ujar Amir kepada redaksi, Selasa (23/4).

"Salah input kok konsisten," lanjut kader muda Muhammadiyah ini.

Amir yang pada Pilpres 2014 lalu mendukung Jokowi menambahkan, pendukung dan simpatisan paslon 02 Prabowo-Sandi harus tetap mengawal C1 yang saat ini sudah masuk ke kecamatan.

Sebelumnya, Korsa siap menyeret komisioner KPU ke pengadilan rakyat bila terbukti ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres 2019. Menurutnya, KPU selaku pelaksana pemilu telah gagal membuat pesta demokrasi yang jujur dan adil.

"Sejak reformasi, inilah pelaksanaan Pilpres paling buruk di negeri ini," ucap Amir.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/