Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
17 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
15 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
13 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
13 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Titiek Soeharto: Memimpin Itu Sudah Menjadi Jiwa Prabowo Sejak Muda

Titiek Soeharto: Memimpin Itu Sudah Menjadi Jiwa Prabowo Sejak Muda
Jum'at, 29 Maret 2019 13:57 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SOLO - Tanggung jawab dan beban moral Prabowo menjadikannya tersentuh untuk memimpin dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar di dunia.

Hal itu karena kepemimpinan telah menjadi jiwa Prabowo sejak ia muda. Hal itu dikatakan Siti Hediati Heriyadi, calon anggota legislative DPR RI dari Partai Berkarya, saat menggelar khitanan bersama (sunatan massal) di Dalem Kalitan, Kota Solo, Jumat, 29 Maret 2019. Pernyataan itu merupakan jawaban Titiek saat ditanya wartawan mengenai kesiapan Prabowo memimpin bangsa.  

Menurut putri kedua Presiden Soeharto yang akrab dipanggil Mbak Titiek itu, kondisi Indonesia yang tak kunjung membaik sejak reformasi telah menyentuh hati nurani Prabowo untuk benar-benar tulus mewakafkan jiwa, tenaga dan raganya buat bangsa Indonesia lepas dari keperpurukan.

"Karena kepemimpinan itu dijalani sejak beliau masih muda, Pak Prabowo tahu betul apa yang harus dilakukannya bersama seluruh bangsa. Hati nuraninya terketuk untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa besar, berdaulat dan bermartabat di mata dunia," kata Titiek.     

Khitanan bersama yang digelar tersebut diikuti setidaknya 68 anak yang didaftarkan orang tua mereka secara online. "Sampai pukul 10, sudah 62 anak yang datang," kata seorang anggota panitia.

Menurut Koordinator Padi Medika, tim dokter yang menangani khitanan tersebut, dr Alfi Rizal, dengan sistem sirkumsisi laser yang mutakhir, ia menjamin pasien kembali bisa beraktivitas normal dalam tiga hari.

"Jadi, anak-anak ini Senin depan sudah bisa kembali bersekolah seperti biasa," kata Alfi.

Dengan metode itu plus jahitan dengan benang yang bisa diserap oleh tubuh, kata dia, dalam waktu tiga hari sudah bisa sembuh dan tak perlu kontrol maupun ganti perban sendiri.

Hampir bisa dipastikan, setiap tahun putra-putri Pak Harto menggelar sunatan massal. Acara bisa digelar di berbagai kota. Misalnya pada 2015 lalu dilakukan di Monumen Memorial Jenderal Besar HM. Soeharto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Yogyakarta. Saat itu dikhitan 117 anak. Tahun lalu, di Masjid At-Tin juga dikhitan 205 anak.  

"Ini bentuk kepedulian keluarga kami, membantu masyarakat menjalankan perintah Rasulullah SAW," kata Titiek. Ia juga menegaskan,  kepedulian itu ditanamkan dan terus dipupuk Pak Harto kepada mereka, anak-anaknya.

"Bapak selalu menasihati kami untuk senantiasa peduli kepada rakyat kecil."

Malam sebelum acara digelar, Titiek dan sebagian panitia melakukan ziarah dan nyekar ke makam Pak Harto dan Ibu Tien di Astana Giribangun, di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Komplek makam keluarga yang berdiri 660 meter di lereng Gunung Lawu, itu berjarak sekitar 35 km dari kota Solo.

Setelah membaca serangkaian doa dan surat Yassin, Titiek sempat beramah tamah dengan panitia. Keguyuban suasana membuat rombongan baru meninggalkan Astana Giribangun sekitar pukul 23.50 nyaris tengah malam.

Tahun lalu, acara dilakukan di Masjid At-Tin, Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat itu peserta mencapai 205 anak, melibatkan 11 anggota tim dokter dan 15 orang tim medis. “Pesertanya berada pada rentang usia 3-10 tahun," kata Jahrudin, koordinator acara tersebut  kepada wartawan, saat itu.

"Animo masyarakat luar biasa. Seminggu kita buka pendaftaran online, kuota 200 peserta pun terlampaui," kata dia.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/