Sandiaga Uno Terenyuh Dengar Curhat Yeni dan Ira, Guru Honerer di Sorong
Penulis: Muslikhin Effendy
"Kami minta kepada bapak, jika terpilih agar memperbaiki nasib guru honorer dan dunia pendidikan. Kami masuk pagi hingga habis Ashar untuk mengajar anak-anak. Tapi biarlah ini semoga menjadi pahala bagi kami, agar anak-anak tidak terlantar pendidikannya," ujar Yeni terbata-bata, pada Sandi saat berkunjung dan Silahturahmi dengan Komunitas Muslim Kokoda di Pondok Pesantren Emeyodere, Jakan Basuki Rahmat, KM. 8, Sorong Timur, Papua Barat, Rabu (27/3/2019).
Menurut Sandi, dia tahu betul apa yang dirasakan Yeni dan Ira yang mengeluhkan hal yang sama. Eks wakil gubernur DKI ini mengaku sudah menandatangani kotrak politik dengan para guru honorer dan K 2.
"Prabowo Sandi sudah menandatangani kontrak politik dengan para guru honorer. Sudah pasti, kami Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru guru honorer. Negara dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memuliakan guru," terang Sandi.
Sandi mengatakan kedatangannya ke pesantren bukan untuk kampanye. Tapi ingin bersilaturahmi dengan pemilik pondok pesantren Ustad Ismail Agya dan warga Kokada.
Menurut Sandi keluhan yang dialami Yeni dan Ira diterimanya hampir di seluruh titik di tempat yang dikunjunginya di seluruh Indonesia.
"Saya paham betul, nasib guru akan kami perjuangkan. Karena ibu saya pendidik, paman saya guru dan kakek saya kepala sekolah," tutup Sandi.***
Kategori | : | DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Umum, GoNews Group |