Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hasil Tes Kepolisian Tak Terbukti Miliki Kelamin Besar, Menantu dan Mertua Akhirnya Damai

Hasil Tes Kepolisian Tak Terbukti Miliki Kelamin Besar, Menantu dan Mertua Akhirnya Damai
Proses damai menantu dan Mertua. (istimewa)
Rabu, 27 Maret 2019 18:04 WIB
PROBOLINGGO -  - Sito (55) warga Dusun Brukkan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo melaporkan menantunya ke polisi karena memiliki alat kelamin atau penis berukuran besar.

Sito melaporkan menantunya yang bernama Basar ke Polsek Maron. Kronologinya, pada 20 Maret 2019, Sito dan keluarganya mendatangi Polsek Maron.

Ia berniat melaporkan menantunya yang membuat anaknya, Jumatri meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Tapi, sayangnya, Sito ini mengira bahwa anaknya meninggal akibat alat kelamin menantunya ini terlalu besar.

"Sito dan keluarga mendapatkan informasi dari beberapa orang kalau anaknya meninggal akibat alat kelamin suami korban yang kebesaran padahal tidak benar," kata Kapolsek Maron AKP Sugeng Supriantoro, Rabu (27/3/2019).

Sugeng menjelaskan, berdasarkan informasi hoax itu, Sito kecewa dan geram terhadap menantunya itu. Ia pun nekat melaporkannya.

Mendapatkan laporan itu, ia mengajak terlapor dan pelapor duduk bersama.

"Kami pertemukan bahkan ada perangkat desa. Kami ajak rundingan bersama, biar tidak salah paham antara mertua dan menantu ini," katanya.

Bahkan, untuk membuktikan benar atau tidaknya isu alat kelamin terlapor ini besar atau tidak, sempat dilalukan tes.

Hasilnya, ya normalnnya orang Indonesia. "Akhirnya kedua belah pihak saling memaafkan. Hubungan mertua dan menantu ini kembali akur meski sempat berseteru. Dan jadi tidak ada yang dilaporkan, permasalahan selesai secara kekeluargaan," jelasnya.

Menurut pemeriksaan, anak Sito yakni, Jumitra itu meninggal karena sakit epilepsi. Dan sakit itu sudah lama dialami korban sejak kecil.

Jadi, murni karena sakit bukan karena isu alat kelamin suaminya terlalu besar.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:tribunews.com
Kategori:Jawa Timur, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/