Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
24 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
8 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
5 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Video 'Jokowi Yes, Yes, Yes', Polri Sebut Inisiatif Warga

Soal Video Jokowi Yes, Yes, Yes, Polri Sebut Inisiatif Warga
Rabu, 20 Maret 2019 18:19 WIB
JAKARTA - Video viral yang memperlihakan anggota Polri bersama warga meneriakan yel-yel 'Jokowi yes, yes, yes' terjadi di Simalungun, Sumatera Utara.

Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan bahwa video itu direkam saat anggota Polri sedang memberi pendampingan Program Bantuan Sosial.

"Mereka (anggota Polri) itu tengah melakukan tugas pendampingan program Bantuan Sosial (Bansos), di Simalungun, Sumatera Utara," kata mantan Wakapolda Jawa Timur ini seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/3).

Sementara mengenai ucapan terima kasih yang disampaikan polisi dalam video itu, kata Iqbal, merupakan inisiatif pribadi bukan institusi.

"Masyarakat yang yel-yel juga adalah inisiatif masyarakat sendiri,” pungkas Iqbal.

Polri, jelas Iqbal, memang diminta oleh Kementerian Sosial untuk melakukan pendampingan. Tujuannya, agar penyaluran bansos khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah yang kerap disalahgunakan seperti di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan tidak terjadi lagi.

"Sehingga Mensos minta bantuan Polri mengawal dan mengamankan. Di antaranya kasus penggelapan dana PKH oleh oknum petugas di Sumsel dan Sulsel serta pendataan yang kurang di-update, sehingga ada pihak yang merasa berhak menerima namun tidak menerima. Inikan potensi keributan," demikian Iqbal.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/