Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
12 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
12 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
12 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anang Nilai Cawapres Tidak Tajam Soal Visi Kebudayaan

Anang Nilai Cawapres Tidak Tajam Soal Visi Kebudayaan
Senin, 18 Maret 2019 19:28 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menilai debat cawapres yang digelar pada Minggu (17/3/2019) tampak kurang tajam dalam membahas sektor kebudayaan. Padahal sektor ini cukup penting dalam kemajuan Indonesia.

Anang Hermansyah menilai cawapres 01 dan 02 belum tajam dalam mengeksplorasi gagasan kebudayaan saat debat ketiga capres-cawapres yang digelar KPU.

"Saya menilai kedua cawapres belum tajam dalam mengeksplorasi visi kebudayaan selama lima tahun ke depan. Mungkin terkendala oleh batasan waktu debat," kata Anang di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Kendati demikian, baik paslon nomor 01 dan 02 telah memulai dengan baik tentang komitmen soal kebudayaan. Seperti paslon nomor urut 01 Ma'uf Amin yang menyinggung UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan konservasi budaya serta paslon nomor urut 02 yang menyinggung terdapat efek ekonomi dari sektor kebudayaan.

"Sayangnya, tak satupun cawapres yang berani membuat terobosan dengan memisahkan kebudayaan dari pendidikan dengan membentuk Kementerian Kebudayaan," tandasnya.

Musisi asal Jember ini meyakini dengan membentuk Kementerian Kebudayaan akan mengukuhkan komitmen negara terhadap kebudayaan di Indonesia.

Menurut dia, kebudayaan memiliki dampak turunan yang besar baik aspek ekonomi, politik dan sosial. "Kekuatan kebudayaan nasional menjadi penting di tengah derasnya budaya dunia yang telah masuk tanpa batas," tukasnya.

Anang mencontohkan soal keberadaan musik tradisional yang cukup kaya dimiliki Indonesia. Khazanah kebudayaan tersebut, kata Anang, menjadi pilar penting dalam pengembangan budaya di Indonesia.

"Budaya nusantara yang tersebar di wilayah Indonesia menjadi kekuatan khas Indonesia yang tak dimiliki negara-negara lain," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/