Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
23 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
8 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
4 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketika Fraksi NasDem Bicara Kontestasi 01 Vs 02 dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI

Ketika Fraksi NasDem Bicara Kontestasi 01 Vs 02 dalam Diskusi 4 Pilar MPR RI
Diskusi Empat Pilar MPR RI. (GoNews.co)
Senin, 11 Maret 2019 19:17 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Anggota Fraksi NasDem MPR RI, Johnny G. Plate menjadi pembicara dalam diskusi 4 Pilar MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/03/2019).

Dalam diskusi bertajuk 'Etika Politik dalam Pemilu 2019' itu, Johnny menyoroti etika sosial politik dalam kontestasi antara Jokowi dan Prabowo.

"Menurut saya, di dalam ruang publik kita khususnya, terkait dengan Pilpres, ada satu kehilapan etika yang luar biasa besar," kata Johnny.

Kehilapan itu, kata Johnny, adalah dengan mengalihkan isu kontestasi Pilpres (Pemilihan Presiden) menjadi referendum (jajak pendapat) Presiden Jokowi-JK.

"Jadi ruang publik kita diisi dengan mengevaluasi kinerja kabinet Jokowi-JK; dikesankan seolah-olah kelemahan-kelemahan yang dilaksanakan oleh kabinet Jokowi-JK atau belum selesainya program-program yang dilaksanakan oleh kabinet Jokowi-JK, sebagai keunggulan calon presiden Prabowo-Sandi dan politisilah yang membuat ini," tutur Johnny.

Ia kemudian menegaskan bahwa hal tersebut salah. "Kalau ruang publik kita hanya diisi antara membandingkan keberhasilan Jokowi-JK dengan kekurangan atau belum selesainya pekerjaan Jokowi-JK, maka kita mundur ke kontestasi Pilpres 2014," kata Johnny.

Yang kedua, kata Johnny, kontetasi Pilpres digiring seolah-olah Paslon 01, Jokowi- Ma'ruf tidak berhadapan dengan Paslon 02, Prabowo-Sandiaga, melainkan dengan hoax. Kekurangan Paslon 01 yang ditampilkan, dinilai tidak juga menjadi kredit Paslon 02.

"Seharusnya kita isi dulu dengan adu gagasan dan program (dari tiap Paslon, red) yang sampai hari ini di ruang publik kita belum secara optimal. Sampai hari ini terus terang saja mohon maaf, saya belum bisa melihat substansi yang hebat di pasangan 02," kata Johnny.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/