Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Geruduk Mabes Polri, Mahasiswa Desak Polisi Pantau Penyidikan Pipa Transmisi di Riau

Geruduk Mabes Polri, Mahasiswa Desak Polisi Pantau Penyidikan Pipa Transmisi di Riau
Jum'at, 01 Maret 2019 10:54 WIB
JAKARTA - Gabungan Mahasiswa Riau Anti Korupsi (GMR-AK) mendesak Mabes Polri untuk memantau proses penyidikan dugaan korupsi proyek pengadaan dan pemasangan pipa transmisi.

Saat ini, kasus dugaan korupsi dengan standar PE 100 DN 500 MM sepanjang 2 kilometer di Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau tahun 2013 ditangani Direskrimsus Polda Riau.

Gabungan Mahasiswa Riau Anti Korupsi (GMR-AK) Romi Saputra mengatakan sudah ada tiga orang tersangka dalam dugaan korupsi tersebut. 

Mereka adalah Sabar Stevanus P Simalongo dari PT Panotari Raja selaku pejabat pembuat komitmen Edi Mufti BE, dan konsultan pengawas Syafrizal Taher.

"Namun kuasa pengguna anggaran Muhammad yang pada masa itu menjabat Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Riau tahun 2013 belum tersentuh hukum," kata Romi, Jumat (1/3).

Hal itu disampaikan Romi Saputra saat menggelar aksi bersama puluhan mahasiswa GMR-AK di halaman Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/2).

Romi menilai penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau yang menangani perkara tersebut terkesan tebang pilih, sementara Muhammad yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkalis diduga memiliki tanggung jawab lebih dalam proyek itu.

Secara keseluruhan Romi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Kapolri dalam aksi damai tersebut. Diantaranya adalah mendesak Mabes Polri turut serta mendorong penuntasan kasus itu hingga selesai. 

"Selanjutnya meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian membentuk tim dan memonitor kinerja Polda Riau," ujarnya.

Tuntutan ketiga adalah meminta Ditreskrimsus Polda Riau untuk segera menjerat Muhammad sebagai teraangka, setelah yang bersangkutan beberapa kali menjalani pemeriksaan.

"Apabila tuntutannya tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menggelar aksi serupa dengan massa lebih besar," tuturnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/