Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
22 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
5
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Syamsuar Beberkan Anggaran Karhutla, Sumber Data Hotspot hingga Pengecekan Ulang Masyarakat yang Terkena ISPA di Riau

Syamsuar Beberkan Anggaran Karhutla, Sumber Data Hotspot hingga Pengecekan Ulang Masyarakat yang Terkena ISPA di Riau
Gubernur Riau Syamsuar (tengah) usai Rakor Penanganan Karhutla di Pos Satgas Lanud Roesmin Nurjadin didampingi Wagubri Edy Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko dan Danlanud Marsma TNI Ronny.
Rabu, 27 Februari 2019 12:16 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Anggaran Penangganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah ada. Dimana pos anggaran tersebut ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kehutanan Riau.

Hal itu diungkapkan Gubernur Riau, Syamsuar usai menghadiri Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun 2019 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (27/2/2019).

"Anggaran penanganan karhutla sudah ada. Nantinya bagaimana kita bisa memanfaatkan anggaran tersebut semaksimal mungkin sesuai dengan aturan. Sehingga tidak mengganggu proses penanganan karhutla," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Selain itu, Syamsuar juga menyampaikan agar menyamakan persepsi terkait sumber data yang seharusnya menjadi acuan. Perbedaan data antara BMKG dan Kementerian LHK sangat berbeda tergantung dari citra satelit mana dilihat.

"Untuk itu, perlu adanya kesamaan persepsi dalam penggunaan sumber data tersebut. Yang mana sumber data tersebut harus satu pintu, sehingga bisa memaksimalkan tugas satgas di lapangan," ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Riau untuk mendata ulang masyarakat yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Dumai yang mencapai hingga ribuan masyarakat. Juga di Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

"Itulah, saya minta dicek kembali masyarakat yang terkena ISPA di Kota Dumai. Sebab yang terkena IPSA ini bukan hanya dari asap akibat karhutla saja. Tapi penyakit sehari-hari juga ada ISPA. Apalagi ada perbedaan yang signifikan antara lokasi yang terbakar dan daerah yang terpapar asap," jelas Syamsuar. (advertorial)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/