Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
7 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tuding Ada Unsur Politik, Kapitra Sarankan Masyarakat Bermunajat di Rumah atau Masjid

Tuding Ada Unsur Politik, Kapitra Sarankan Masyarakat Bermunajat di Rumah atau Masjid
Kamis, 21 Februari 2019 18:47 WIB
JAKARTA - Alumni aksi 212 menggelar aksi di area Monumen Nasional (Monas). Acara yang diberi nama Munajat 212 ini diisi dengan doa bersama, shalawat serta salat Magrib berjamaah ini turut mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mantan kuasa hukum Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera mengatakan biasanya seseorang akan bermunajat di rumah masing-masing atau di masjid.

"Orang bermunajat itu di rumah masing-masing atau di masjid. Sementara di sekitar Monas itu kan banyak masjid," katanya di Jakarta, Kamis (21/2).

Selain itu ia menilai acara tersebut sarat unsur politis. "Saya pikir nggak ada urgensinya, karena itu kan politisasi ibadah. Dan dalam ideologi Islam mana ada mobilisasi massa untuk munajat kecuali untuk politik," tuturnya.

Unsur politis, lanjutnya, juga terlihat dari sejumlah ketua umum partai politik yang ikut diundang.

"Politisnya kental-lah dan itu kemasan aja itu, saya pikir masyarakat nggak usah ngikutin itu. Dan itu sudah terlalu jauh, masa Monas dijadikan central ibadah, bagaimana mungkin kok itu rumah ibadah dipindahkan ke Monas?" ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/