Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
4
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
5
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kabut Asap Muncul di Dumai, Warga Cari Udara Segar ke Bandar Bakau

Kabut Asap Muncul di Dumai, Warga Cari Udara Segar ke Bandar Bakau
Terlihat dua orang perempuan tengah berjalan disebuah jembatan yang berada di bandar bakau yang terletak di jalan Nelayan Laut, Kota Dumai
Jum'at, 15 Februari 2019 13:38 WIB
Penulis: Muhammad Ridduwan
DUMAI - Selama kabut asap di Kota Dumai, Bandar Bakau mengalami peningkatan pengunjung pencari udara segar, bukan kunjungan wisata.

Pengelola bandar bakau di Kota Dumai, Darwis Moh Saleh, menyebutkan terjadi peningkatan pengunjung sebanyak 20 orang dalam sehari disaat kabut asap.

"Biasanya hanya 20 orang pada hari biasa, dan saat ini mencapai 40 orang," kata Darwis, Kamis (14/2/2019).

Kunjungan tersebut tersebut dikatakannya terjadi pada saat hari kerja, dimana biasanya sangat sepi pengunjung.

"Kita melihat mereka bukan berkunjung untuk wisata, tetapi mencari udara segar saat kabut asap," katanya.

Pada musim kabut asap pada bebera tahun yang lalu, bandar bakau menjadi sasaran utama masyarakat untuk menghirup udara segar agar terhidar dari Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).

Disaat itu juga, banyak masyarakat membeli tabung oksigen untuk mendapatkan udara segar, dan tingkat pengunjung di hutan manggrove setiap hari melonjak tinggi hingga 150 orang lebih.

"Masker yang mereka saat itu tidak berguna sampai di bandar bakau, karena hutan manggrove tidak terpapar udara kotor akibat bencana asa," katanya menjelaskan.

Disebutkannya juga, berdasarkan hatil penelitian pakar lingkungan, ketebalan daun manggrove mempengaruhi sistem penyerapan karbondiosida.

"Dibandingkan hutan tropis lainnya, hutan manggrove lebih bagus penyerapan karbondioksida dibanding hutan tropis lainnya," katanya mengakhiri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/