Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
23 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
8 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
5 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diduga Keroyok Teman di Asrama, 19 Santri Ponpes Nurul Ikhlas Diperiksa Polisi

Diduga Keroyok Teman di Asrama, 19 Santri Ponpes Nurul Ikhlas Diperiksa Polisi
Kasat Reskim Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi SH melakukan konfrensi pers seputar penganiayan sesama santri Ponpes Nurul Ikhlas.
Kamis, 14 Februari 2019 22:14 WIB
Penulis: Eko Pangestu
PADANG PANJANG - Kepolisian Resor Kota Padang Panjang, Sumatera Barat masih terus mendalami kasus pengeroyokan terhadap santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) yang dilakukan oleh teman-temannya sesama santri.

Akibat pengeroyokan tersebut, santri bernama Robi Aliman (17), santri kelas 4 Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Ikhlas itu cidera parah dan kini terbaring tak sadarkan diri di RSUP M Jamil Padang.

Kapolres Padang Panjang AKBP Cepi Noval SIK melalui Kasat Reskim Iptu Kalbert Jonaidi SH dalam konfrensi pers, Kamis (14/2/2019) mengatakan kepada awak media, terjadi di Asrama Putra lantai II Blok Musa, kamar 8 Pesantren Nurul Ikhlas tersebut.

"Kita sudah memeriksa diduga sebanyak 19 orang santri dan 5 orang saksi untuk mengungkap siapa saja pelaku (pengeroyokan) dan bagaimana kronologis kejadian," kata Iptu Kalbert Jonaidi SH.

Pihak pondok pesantren, katanya, sangat kooperatif membantu menghadirkan santri-santri tersebut.

Kasus tersebut pertama kali dilaporkan paman korban ke Polsek X Koto pada Selasa (12/2), dan kemudian dilimpahkan ke Polres Padang Panjang karena berkaitan dengan anak. Rentang usia 19 santri yang diduga terlibat, yaitu 15 sampai 16 tahun.

Dari 19 santri yang diduga melakukan kekerasan, belum semuanya yang dimintai keterangan. Namun dari pengakuan santri yang telah dimintai keterangannya didampingi orang tua, tindak kekerasan bermula karena perilaku korban yang diduga mengambil barang santri-santri lain tanpa izin.

Tindakan RA memicu kejengkelan para santri lain sehingga melakukan tindak kekerasan yang dilakukan berulang pada malam hari, mulai Kamis (7/2), Jumat (8/2) serta Minggu (10/2). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/