Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
14 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Nasdem Sebut Golput 'Sombong' dan 'Tidak Bertanggungjawab', Ini Tanggapan Haris Azhar

Nasdem Sebut Golput Sombong dan Tidak Bertanggungjawab, Ini Tanggapan Haris Azhar
Minggu, 10 Februari 2019 14:12 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Tokoh aktivis Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus pendiri Lokataru, Haris Azhar mempertanyakan dasar penyataan Nasdem yang menyebut Golput bagian dari sikap sombong.

"Masa orang kalau Golput sombong sih? Dari mana rasionalitasnya?" kata Haris kepada GoNews.co, Minggu (10/02/2019).

Haris kemudian menjelaskan, Golput terbagi menjadi Golput Aktif dan Golput Pasif. Golput Aktif, kata Haris, "masyarakat tetap datang ke TPS, coblos dua paslon yang ada atau merusak. Atau cara lain yg intinya kertas suata tidak bisa disalahgunakan oleh siapapun,".

Sedangkan yang Golput Aktif, papar Haris, bisa terjadi karena alasan teknis seperti masyarakat yang tidak mendapat kartu pemilih atau jadwal pencoblosan yang bentrok dengan aktifitas kerja.

"Ada yang Golput karena muak dengan kelakuan politisi; ada yang tidak percaya dengan partai partisipan pemilu; ada yang tidak bisa dapat kartu pemilih; ada yang harus kerja," katanya.

Mestinya, lanjut Haris, partai-partai politik dan tim pemenangan, melakukan introspeksi diri ke dalam terkait apa yang menjadi penyebab bertumbuhnya Golput.

"Apa calonnya tidak menarik? Apakah programnya tidak menjawab ekspektasi sebagian masyarakat? Apakah gaya mereka kacangan tidak menyakinkan?," kata Haris.

Sehingga, Haris pun kembali menegaskan keheranannya pada lontaran dari dalam partai Nasdem soal Golput "Sombong, tidak bertanggungjawab,".

"Tidak ada hak masyarakat berbasis partisipasi pemilu. Yang ada hak warga negara. Setiap warga berhak untuk dapat perlindungan dan pemenuhan hak," tukas Haris.

"Kalau ada yang bilang Golput tidak punya hak paska pemilu, ini bibit memilihara konflik. Dan, tidak simpatik," kata Haris menambahkan.

Soal jumlah potensi Golput pada Pemilu 2019, Haris belum mengungkap data lengkap. Namun Ia mengatakan, pada setiap Pemilu yang ada calon petahananya, angka Golput selalu meningkat.

"Ini terlihat di zaman SBY ketika maju ke periode ke dua. Alasannya, kecewa dengan petahana dan tidak yakin dengan alternatif yang ada," kata Haris.

Sebelumnya, Ketua Bappilu DPP Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan, golput dalam pemilu menunjukkan pribadi yang sombong dan tidak bertanggungjawab kepada bangsa dan negara.

"Wah pilihan saya enggak ada yang cocok, kan sombong sekali, seolah-olah dia orang paling sempurna," kata Gus Choi di Pedopo Trunojoyo, Madura, Jawa Timur, Sabtu (09/02/2019).

"Kenapa dia enggak turun langsung kalau memang dia hebat? Jadi menurut saya Golput itu memang boleh, enggak ada larangan, tetapi itu orang yang tidak bertanggung jawab," lanjutnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/