Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
19 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
14 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
14 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah GNS, Siswi SD yang Kapok Dihukum 'Push Up' karena Lambat Bayar SPP

Kisah GNS, Siswi SD yang Kapok Dihukum Push Up karena Lambat Bayar SPP
Ilustrasi.
Jum'at, 01 Februari 2019 22:46 WIB

JAKARTA - GNS, siswi kelas IV di salah satu SD di kawasan Bojonggede, Kabupaten, Bogor mengalami trauma dan tidak mau bersekolah karena malu setelah dihukum "push up" sebanyak 100 kali sebab belum bayar SPP.

Kronologinya, GNS menceritakan, ketika dia sedang belajar, Ia dihampiri oleh kakak kelasnya.

GNS lantas diminta menghadap kepala sekolah dan penghukuman itu pun terjadi.

"Yang nyuruh kepala sekolah. Gara-gara belum dapat kartu ujian, belum bayaran," katanya di rumahnya di Kampung Sidamukti, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Jumat (01/02/2019).

Pada berita berjudul "Belum Bayar SPP, Siswi SD Dihukum 'Push Up' Sampai Trauma" itu dikisahkan, sebelumnya GNS pernah juga mengalami hal serupa. Namun saat itu, GNS hanya diminta "push up" 10 kali saja, tidak sebanyak hukuman terakhir kemarin yang membuatnya merasa sakit.

"Perutnya sakit habis disuruh "push up," ceritanya.

GNS pun menjadi tidak mau bersekolah di sekolah tersebut karena takut hukuman "push up" terulang lagi. "Saya takut, takut disuruh push up lagi,".

Pihak keluarga pun berencana memindahkan GNS ke sekolah lain. Karena GNS sudah benar-benar tidak mau sekolah di sekolah tersebut.

"Ya kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga enggak ada lagi yang kaya adik saya. Kasihan sudah 10 hari enggak mau sekolah. Ketemu orang saja takut, trauma," ucap kakak GNS yang enggan disebutkan namanya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pendidikan, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/