Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
23 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
23 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
22 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
23 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  Riau

Kurangi Impor Minyak Bumi, Pemerintah Jokowi Dorong Produksi Green Diesel

Kurangi Impor Minyak Bumi, Pemerintah Jokowi Dorong Produksi Green Diesel
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat berada di kawasan Techno Park Pelalawan, Rabu (16/1/2019)
Rabu, 16 Januari 2019 21:21 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALAN KERINCI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar Sekolah Tinggi Teknologi Kelapa Sawit Indonesia (STTKSI) menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Menko Luhut, STTKSI sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dan mandiri.

"Tiga minggu lalu, ITB sudah mempresentasikan kepada saya kelapa sawit bisa dirubah menjadi green diesel," ungkapnya, saat berkunjung ke kawasan Techno Park Pelalawan, Rabu (16/1/2019).

Dengan bisa dirubahnya kelapa sawit menjadi green diesel maka dapat mengurangi impor crude oil Indonesia. "Artinya apa, kelapa sawit dirubah green diesel berarti kita mengurangi import crude oil kita. Jadi ketergantungan terhadap impor energi itu akan berkurang sangat drastis dan ini harus tercapai dalam 2 tahun," jelasnya.

Menko Luhut mengungkapkan, teknologi tersebut telah diteliti sejak tahun 204 lalu. "Baru tahun-tahun kemarin ini jaman Presiden Jokowi, itu didorong supaya bisa terwujud," ujarnya.

Untuk itu, STTKSI didorong dapat menjalin kerjasama dengan ITB karena sudang pengalaman dari tahun lalu. "Saya minta institusi kepala sawit langsung main dan kerjakan dengan ITB, nanti saya fasilitasi. Ini sangat penting untuk membuat anak-anak bangsa ini mandiri," pesannya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/