Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
17 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
4
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
5
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Harganya Mahal, Tour and Travel di Pekanbaru Ini Pilih Tidak Menjual Tiket Penerbangan Domestik

Harganya Mahal, Tour and Travel di Pekanbaru Ini Pilih Tidak Menjual Tiket Penerbangan Domestik
Salahsatu biro perjalanan yang berada di Kota Pekanbaru, ‎Muhibbah Tour and Travel tidak menjual tiket penerbangan domestik selama harganya masih mahal
Selasa, 15 Januari 2019 18:06 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Kenaikan harga tiket penerbangan domestik yang terlampau mahal dinilai merugikan dunia usaha dan masyarakat pengguna jasa penerbangan, khususnya di Provinsi Riau.

Salahsatu bentuk protes terhadap mahalnya harga tiket penerbangan ini disuarakan oleh Direktur Utama PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas'ud.

Di mana, Ibnu pun telah membuat pengumuman bahwa di kantornya, Muhibbah Tour and Travel tidak menjual tiket penerbangan dalam negeri untuk tiga hari ke depan. Bunyinya, "Maaf, 3 hari ini kami tidak menjual tiket penerbangn domestik."

Selain protes soal harga tiket mahal,‎ Ibnu juga menyoroti perihal penghapusan bagasi gratis di Lion Grup.

"‎Penerbangan domestik mahal, ditambah ada biaya bagasi yang hampir sama besarnya dengan harga tiket. Ini sangat merugikan dunia usaha dan masyarakat pengguna jasa penerbangan. Pariwisata pun hancur karena banyak masyarakat menunda perjalanan‎," kata Ibnu kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (15/1/2019).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah. Ia mengatakan, bahwa tingginya harga tiket sangat berpotensi menurunkan daya beli pada maskapai, sebab konsumen memilih untuk menunda bahkan tidak berangkat untuk sementara waktu.

"Kalau harga tiket terus melambung akan berpengaruh terhadap target kunjungan wisatawan domestik.‎ Siapa yang mau berangkat kalau tiketnya mahal," kata Dede. ***

Kategori:Riau, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/