Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
16 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
15 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
15 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Riau

Karhutla di Riau Ancam Populasi dan Habitat Satwa yang Dilindungi

Karhutla di Riau Ancam Populasi dan Habitat Satwa yang Dilindungi
Selasa, 08 Januari 2019 07:38 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Awal 2019, Provinsi Riau disambut dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kampar, Bengkalis, dan Kota Dumai. Tidak sedikit satwa yang dilindungi bergantung terhadap ekosistem di lahan yang terbakar.

Dikatakan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada GoRiau.com, bahwa dampak karhutla akan mempersempit ruang gerak satwa liar yang dilindungi.

"Karhutla akan menurunkan kualitas daya dukung habitat satwa liar. Dimana dalam jangka waktu yang panjang akan mempengaruhi proses adaptasi satwa liar terhadap lingkungannya," katanya, Senin (7/1/2019).

Selain habitatnya yang akan terganggu, sambungnya, karhutla juga akan mempengaruhi mempengaruhi proses perkembanganbiakan satwa liar yang dilindungi. Jelas, karhutla bisa mengancam kelangsungan populasi dan habitat satwa.

"Pada akhirnya, akan terjadi penurunan laju populasi satwa liar, akibatnya terjadi penurunan jumlah populasi," ujarnya.

Selama 2 tahun terakhir, masih dikatakannya, belum ditemukan satwa liar yang dilindungi mati karena karhutla di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kampar, dan Kota Dumai, yang terjadi sepekan kemarin.

"Saat kejadian kebakaran lahan kemarin. Kita tidak ada mendapatkan laporan adanya satwa liar yang dilindungi didapati mati," ungkapnya.

Lanjutnya, area bekas kebakaran yang menjadi habitat satwa liar akan dilaksanakan pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi atau restorasi dengan penanaman tanaman lokal atau endemik.

"Ini merupakan salah satu upaya kita dalam menjaga habitat satwa liar. Sehingga ekosistemnya tidak punah dan rantai makanan satwa tetap terpenuhi," jelasnya. ***

Kategori:Peristiwa, Riau, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/