Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
12 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
9 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
9 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anak Krakatau Tak Henti Erupsi, BNPB: Waspada Tsunami Datang Lagi

Anak Krakatau Tak Henti Erupsi, BNPB: Waspada Tsunami Datang Lagi
Selasa, 25 Desember 2018 23:24 WIB
JAKARTA - Setelah erupsi yang menyebabkan longsoran bawah laut hingga tsunami di pantai-pantai Selat Sunda, Sabtu (22/12), Gunung Anak Krakatau masih belum menunjukkan ketenangannya. Hingga kini, letusan-letusan terus terjadi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masih ada potensi tsunami susulan di daerah tersebut. Namun terkait waktunya, belum bisa dipastikan.

"Hampir tiap hari erupsi. Tapi apakah erupsi pasti akan menyebabkan longsor bawah laut kemudian memicu tsunami, potensi memang ada. Tapi kapan tidak bisa dipastikan. Nanti BMKG dan Badan Geologi yang menangani hal itu," ujarnya saat ditemui di kantor BNPB, Selasa (25/12).

Menurutnya, erupsi Anak Krakatau mulai intens sejak Juni 2018 sampai sekarang. Gunung api itu melontarkan lava pijar serta abu vulkanik terus menerus. Sehingga, radius 2 kilometer dari puncak kawah ditetapkan jadi zona berbahaya selama status waspada ini.

"Masih (beraktivitas), status masih waspada, erupsi masih ada," kata dia.

Lantaran wujudnya masih kecil, Anak Krakatau disebut masih dalam masa pertumbuhan. Gunung akan bertambah tinggi dengan meletus. "Rata-rata tambah tinggi 4-6 meter per tahun," tandasnya.

Berdasarkan rekomendasi BMKG, masyarakat masih dilarang melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah. Meski ada imbauan tersebut, letusan Anak Krakatau tidak mengganggu pelayaran dan penerbangan di sekitarnya.

"Erupsi di anak gunung tak mengganggu pelayaran di Selat Sunda atau penerbangan di atas gunung," tegas Sutopo. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:jawapos.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/