Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
11 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bambang Soesatyo: Kalau Tidak Otentik, Pencitraan Cuma Bikin Capek

Bambang Soesatyo: Kalau Tidak Otentik, Pencitraan Cuma Bikin Capek
Kamis, 20 Desember 2018 16:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengakui disrupsi dalam komunikasi politik membuat siapapun bisa membangun persepsinya di masyarakat. Namun, jika tidak otentik, mereka hanya capek karena terus berpura-pura.

"Orang Indonesia suka dengan yang natural. Presiden Jokowi kalau posting foto meresmikan proyek sedikit yang merespons. Kalau bersama keluarga atau sama anak-anaknya pasti banyak yang suka," kata Bambang Soesatyo dalam acara Tren 2018: Branding Otentik Tokoh Politik yang digelar konsultan riset dan analisis data, Polaris, di Kaffein, The Foundry, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (20/12).

Turut hadir dalam acara tersebut data scientist Dattabot Hasan Yusuf, analis Charta Politika Ardha Ranadireksa, dan CEO Polaris Iman Sjafei.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo juga mengalaminya. Setiap kali dia posting peresmian acara di akun Instagram miliknya, responsnya tidak terlalu banyak. "Tapi begitu saya post soal motor, banyak yang suka," kata Bamsoet yang memang dikenal sebagai penghobi motor gede tersebut.

Bamsoet mengakui dia tidak terlalu suka berpura-pura. Hobi motor gede dan mobil listrik tidak dia tutup-tutupi hanya agar terlihat sederhana di mata masyarakat. "Saya sewajarnya saja. Justru dengan saya apa adanya, banyak masyarakat yang mengajak saya berkomunikasi. Dari situlah engagement positif saya tercipta," katanya.

Hal senada diungkapkan CEO Polaris Iman Sjafei. Menurut dia, branding tiap politikus berbeda. Tidak bisa main copy dan paste. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mencitrakan dirinya marah-marah ke bawahan. Orang tetap respek karena memang sudah jadi bawaannya untuk ngotot dalam pembenahan pelayanan publik.

Zumi Zola (Gubernur Jambi) berusaha copy paste Risma. Ternyata malah dia yang mendapat citra negatif. Begitu juga Ridwan Kamil yang kerap menyindir jomblo dalam setiap unggahannya. Kalau ada politikus lain yang meniru bisa aneh. Nggak match," katanya.

Di era disrupsi, Bamsoet mengakui pola komunikasi politikus sudah banyak berubah. Saat ini bahkan peran konsultan politik dalam mengelola percakapan di media sosial tidak terlalu sentral. Sebab, politikus sejatinya bisa mengelolanya sendiri.

"Misalnya seperti yang saya lakukan. Saya melihat apa selera dan kebiasaan orang-orang yang menyukai post saya. Dari situ saya bisa membuat kesimpulan-kesimpulan sendiri," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Modal engagement positif menjadi modal bagi Bamsoet untuk mengelola komunikasi dengan masyarakat yang banyak mengeluhkan kinerja DPR. "Ada tiga isu yang saya hadapi di dewan. Korupsi, hanya sedikit RUU yang disahkan, sama anggota DPR yang malas," katanya.

Untuk wakil rakyat yang kerap membolos, kata Bamsoet, tidak semuanya mangkir dari tugas.

"Biasanya mereka sedang ke turun ke konsituennya. Bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi. Itu bukan membolos tapi juga bagian dari tugas mereka seperti diatur undang-undang," katanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/