Media Expert Meeting Balikpapan, MPR Evaluasi Pemberitaan Selama 2018

JAKARTA - Jelang tutup tahun 2018, Humas Pemberitaan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali menggelar pertemuan dengan redaktur senior media cetak, online dan elektronik.

Pertemuan itu dikemas dengan "Media Expert Meeting" guna membahas berbagai persoalan termasuk kerjasama antar media dengan Humas Pemberitaan MPR, di Grand Tjokro Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur, 14-16 Desember 2018.

Media Expert kali ini, mengambil tema "Evaluasi Publikasi Pemberitaan MPR Tahun 2018". Acara pertemuan dengan para redaktur senior itu, dipimpin langsung Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah yang didampingi Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Muhammad Jaya serta Kepala Subag Pemberitaan Budi Muliawan.

Untuk diketahui, Media Expert Meeting bukan hanya kali ini saja dilakukan MPR, termasuk kali ini yang bertepatan dengan akan berakhirnya tahun 2018, dengan mengundang 35 orang redaktur senior baik cetak, online, dan elektronik.

Kabiro Humas Pemberitaan MPR Siti Fauziyah dalam sambutan pengantarnya mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi pihak media yang selama ini telah bekerjasama dengan MPR, khusunya selama tahun 2018 ini.

Kerjasama yang terjalin kata dia, selama ini sudah berjalan dengan baik. Namun begitu, ia juga mengharapkan agar di tahun 2019 mendatang, kerjasama antara Humas Pemberitaan MPR dengan awak media semakin baik lagi.

"Kita harapkan tahun depan lebih bersinergi lagi. Komunikasi yang sudah terjalin bisa ditingkatkan lagi," harapnya.

Dalam pertemuan itu, Siti Fauziah juga meminta para redaktur senior untuk menyampaikan evaluasi dan masukan berkaitan dengan publikasi pemberitaan MPR.

"Humas MPR dengan media adalah partner sejajar. Kita adalah mitra sejajar dan mempunyai kepentingan yang sama," ujar wanita yang akrab disapa Bu Titi ini.

Apalagi, lanjut Siti Fauziah, tahun depan sudah memasuki persiapan Pemilu 2019, yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak. "Pemberitaan MPR diharapkan tetap optimal, kita lakukan yang terbaik untuk semuanya," kata Siti Fauziah mengingatkan.

Jelang tahun politik baik pileg dan pilpres, para peserta Media Expert Meeting tidak memungkiri adanya hubungan antara pimpinan MPR dan kontestasi politik menjelang pemilu serentak 2019.

Dalam kontestasi politik nantinya, para peserta juga mengharapkan agar pemberitaan yang disebarluaskan ke masyarakat melalui pernyataan para pimpinan MPR tetap harus bernuansa menjaga persatuan bangsa dan mewujudkan pemilu damai.

Pemilu serentak 2019 bisa menjadi momentum bagi MPR untuk meredam potensi kegaduhan di masyarakat. "Ketika banyak berita hoax, fitnah, ujaran kebencian, MPR bisa berperan untuk meredam kegaduhan itu. Ini bisa dilakukan melalui pesan dan pernyataan pimpinan MPR," ujar Abdul Rochim dari salah satu redaktur media cetak.

Pendapat serupa juga disampaikan redaktur online Mega Putra Ratya. Menurutnya, jelang pemilu serentak 2019 bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR.

"Misalnya melalui pernyataan dan imbauan pimpinan MPR. Di sini peran pimpinan MPR dan sosialisasi Empat Pilar gunanya untuk melawan hoax, black campaign, fitnah dengan sosialisasi Empat Pilar MPR. Pimpinan MPR menyampaikan imbauan yang menyejukan dan mendamaikan," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, beberapa masukan lain dari awak media juga dipaparkan, termasuk soal pemberitaan kegiatan MPR agar. Agar tidak terkesan monoton, berita MPR diusulkan agar dikemas dengan infografis.

"Berita MPR tidak hanya disajikan dalam bentuk tertulis, tapi juga dalam bentuk video (gambar) untuk televisi, sosialisasi Empat Pilar MPR dikaitkan dengan isu kekinian, dan lainnya," ujar Jaka dari Antara. ***