Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
11 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
11 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
10 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
10 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Senator Papua Prihatin Atas Penembakan 31 Pekerja di Nduga

Senator Papua Prihatin Atas Penembakan 31 Pekerja di Nduga
Kamis, 06 Desember 2018 22:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota DPD RI Provinsi Papua Carles Simaremare merasa prihatin atas pristiwa penembakan yang terjadi di Nduga, Papua pada 2 Desember 2018 lalu. Sebelumnya, telah terjadi penembakan oleh sekelompok bersenjata terhadap para pekerja jembatan di distrik Yigi yang merenggut korban jiwa baik perkeja dan anggota TNI.

"Pertama-tama kami senator yang diutus dari Papua merasa prihatin kepada korban penembakan di Nduga. Yang patut disesalkan terjadi pada Bulan Desember dimana bulan yang penuh damai, ampun, rahmat dari Tuhan," ucap Carles di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (6/12).

Menurutnya, bulan Desember hingga akhir tahun merupakan bulan yang sangat sakral dimana ada penyelenggaran natal. Sehingga di bulan Desember ini tidak pantas ada keributan dan pembunuhan yang korbannya begitu banyak.

"Alasan dari pristiwa itu saya tidak tahu persis penyebabnya. Intinya kita tidak membenarkan kejadian itu, korban hanya warga biasa yang sedang membangun Papua," ujar Carles.

Padahal, lanjutnya, pembangunan itu bisa dinikmati oleh generasi-generasi masyarakat Papua yang akan menikmatinya. Para pekerja yang menjadi korban itu memiliki keluarga, jadi kasian bila mereka menjadi korban.

"Kita juga berharap kepada TNI dan Polri untuk mengejar para pelaku. Namun jangan sampai pengejaran ini salah tangkap atau salah sasaran," ucap Carles.

Wakil Ketua Komite III itu juga berharap kepada pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Namun jangan sampai ketika menyerahkan diri diperlakukan semena-mena.

"Intinya tetap menghargai yang menyerahkan diri. Kenapa menyerahkan diri? Agar menghindari warga sipil yang menjadi korban. Karena aparat yang disana biasanya tidak bisa membedakan yang mana pelakuknya. Lantaran, wajah-wajahnya mereka mirip jadi sulit membedakan," kata Carles.

Dirinya juga menghimbau agar TNI, Polri, dan Pemerintah jangan sampai kasus ini diinternasionalisasikan. Maka pemerintah harus berhati-hati sebab kasus ini bisa saja menjadi harapan mereka agar ter-publish keseluruh dunia. "Kasus ini bisa saja menjadi harapan mereka agar jadi perhatian dunia. Jadi harus hati-hati jangan sampai seperti dulu lagi yaitu pembumihangusan," tutur Carles.

Seperti diketahui, telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap para pekerja proyek PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/