Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
20 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
20 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
20 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Orang yang Tinggal di Riau, Suka tidak Suka, Harus Implementasikan Budaya Melayu

Orang yang Tinggal di Riau, Suka tidak Suka, Harus Implementasikan Budaya Melayu
Rabu, 05 Desember 2018 12:38 WIB
Penulis: Astri Jasiana Nindy
PEKANBARU - Orang yang tinggal di Riau, harus secara bersama-sama mengiplementasikan budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Koordinator Pengawasan Pendidikan Provinsi Riau Drs Joyosman MM pada pembukaan Expo Universitas Riau, pada Rabu, (05/11/2018).

Ia menegaskan bahwa sebagai masyarakat yang tinggal di Riau, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus mengimplementasikan budaya melayu karena kita bertempat tinggal di Provinsi Riau.

"Sebagai orang yang berada di Riau, mau tak mau suka dan tidak suka harus mengimpementasikan budaya melayu," kata Joyosman di acara pembukaan Expo Universitas Riau, pada Rabu, (05/11/2018).

Tidak hanya seruan untuk mengimplementasikan budaya melayu. Ia juga mengatakan bahwa saat ini sudah banyak yang mendorong pelestarian budaya melayu seperti, adanya Lembaga Adat Melayu (LAM), bahkan dinas pendidikan.

Untuk dunia pendidikan sendiri dengan menambahkan bidang studi muatan lokal kedalam proses pembelajaran seluruh tingkatan sekolah yang ada di Riau, serta telah membuat ekstrakurikuler yang terstruktur dan memenuhi standar.

Ia juga menyampaikan bahwa generasi penerus harus melanjutkan apa yang telah dirintis penerus sebelumnya. Juga, mahasiswa harus bisa mengembangkan budaya melayu dengan normalisasi kehidupan kampus yang bernilaikan budaya melayu dalam kegiatannya. Joyosman berharap mahasiswa membiasakan budaya melayu, baik di dalam maupun di luar area kampus. Tujuannya agar perilaku maupun sifat sebagai mahasiswa melayu dapat dicontoh oleh masyarakat.

Tambahnya, akan menjadi insan yang cerdas jika masyarakat, mahasiswa, LAM dan bidang pendidikan bekerjasama dalam rangka mempertahankan, menggali dan mengimplementasikan budaya Melayu. ''Kalau semuanya dilakukan, insan Riau akan cerdas demi mempersiapkan masa depan yang lebih baik,'' pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/