Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Batang, Didominasi Ibu Rumah Tangga dan PSK

Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Batang, Didominasi Ibu Rumah Tangga dan PSK
Ilustrasi.
Senin, 03 Desember 2018 11:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BATANG - Data Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, selama Januari hingga akhir Oktober 2018 tercatat sebanyak 75 warga setempat terinfeksi virus "Acquired Immune Deficiency Syndrome".

Virus tersebut juga mengakibatkan 10 orang diantaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hidayah Basbeth melalui siaran persnya Minggu (2/12) mengatakan, meski sudah merenggut nyawa, jumlah penderita AIDS ini terus mengalami penurunan jika dibanding tahun sebelumnya yakni 2017 sebanyak 165 kasus dengan jumlah korban 20 meninggal dunia.

"Adapun, jumlah penderita AIDS ini lebih didominasi ibu rumah tangga (RT) dengan rata-rata usia produktif dan disusul para pekerja seks komersial," katanya saat acara Konferensi Pers di kantor Bagian Humas Pemkab Batang.

Ia mengatakan untuk menekan angka penderita HIV/AIDS ini, Dinas Kesehatan terus melakukan pencegahan dengan rutin mendatangi tempat lokalisasi untuk melakukan pemeriksaan pada PSK dan disertai sosialisasi.

"Kami terus gencar berupaya terus menurunkan angka penderita HIV/AIDS, melakukan pencegahan dengan rutin mendatangkan para medis puskesmas di daerah lokalisasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga dan PSK," katanya.

Kendati demikian, kata dia, Dinas Kesehatan terkadang terkendala dengan kesadaran masyarakat di tempat lokalisasi karena mereka masih enggan memeriksakan kesehatan diri ataupun sekadar melakukan cek HIV.

"Kendala yang kami hadapi adalah masih banyak masyarakat yang tidak mau diperiksa kesehatan secara gratis. Kami tidak boleh memaksa mereka untuk diperiksa," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/