Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
18 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
2
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
DKI Jakarta
17 jam yang lalu
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
3
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
18 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
4
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
5
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
Umum
16 jam yang lalu
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
6
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Umum
16 jam yang lalu
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Upayakan Jual Kelapa setelah Diolah, Bupati Inhil Sebut sedang Susun Strategi Setiap Desa Miliki Bumdes

Upayakan Jual Kelapa setelah Diolah, Bupati Inhil Sebut sedang Susun Strategi Setiap Desa Miliki Bumdes
Bupati Inhil HM Wardan saat menyampaikan sambutan pada Pesta Rakyat di Lapangan Gajahmada Tembilahan, Minggu (25/11/2018)
Minggu, 25 November 2018 19:48 WIB
TEMBILAHAN - Menyikapi harga jual kelapa bulat yang semakin anjlok, Bupati Inhil, HM Wardan mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil bukan hanya berdiam diri dan tidak memperdulikan permasalahan ini.

Hanya saja, untuk menstabilkan harga kelapa bukan wewenang dari Pemkab Inhil. Namun demikian, Pemkab terus mencari strategi agar petani tidak melulu menjual kelapa bulat, namun diolah terlebih dahulu.

"Kita terus berupaya secara maksimal untuk mencarikan solusinha. Yang jelas persoalan kelapa ini menjadi prioritas kita," ujarnya dihadapan masyarakat Inhil saat Pesta Rakyat di Lapangan Gajahmada Tembilahan, Minggu (25/11/2018).

Untuk itulah, dikatakannya, saat ini Pemkab tengah menyusun strategi agar setiap desa di Inhil memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang nantinya menjadi tempat pengolahan hasil kelapa.

"Kita upayakan, agar petani tidak lagi menjual kelapa secara utuh. Namun diolah dulu menjadi barang jadi atau setengah jadi," lanjut Bupati.

Ia mengharapkan, di tahun 2019, seluruh desa di Negeri Seribu Parit ini telah memiliki Bumdes.

"Sekarang kita sudah punya 100 Bumdes, semoga di tahun 2019, seluruh desa sudah memiliki Bumdes masing-masing," tukas HM Wardan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Ekonomi, Riau, Pemerintahan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/