Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
23 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
7 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Selain Karet, Harga TBS Kelapa Sawit di Inhu Buat Masyarakat Menjerit

Selain Karet, Harga TBS Kelapa Sawit di Inhu Buat Masyarakat Menjerit
Kamis, 22 November 2018 01:38 WIB
Penulis: Jefri Hadi
RENGAT - Selain harga getah karet yang terjun bebas di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, kini giliran harga TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit yang turun.

Bahkan, sejak sepekan terakhir harga TBS di Inhu di tingkat petani lokal hanya dibandrol Rp720 rupiah per kilogram. Harga ini tentu membuat para petani sawit mengeluh dan resah.

"Kondisi ini sungguh diluar nalar dan sangat menyiksa petani. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk biaya perawatan kebun saja sudah tidak cukup", ujar Sinulingga, salah seorang petani kelapa sawit di Pematang Reba kepada GoRiau.com, Rabu (21/11/2018).

Dikatakannya, beberapa bulan lalu, harga komuditi sawit ini sudah mulai berangsur membaik, dan para petani sudah mulai legah. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.

"Atas semua itu, dirinya berharap pemerintah daerah bersama asosiasi petani kelapa sawit untuk bisa mengatasi hal ini. Sehingga penurunan harga biasa teratasi dan kembali normal", tegasnya.

Kalau pun harus bertahan seperti ini, dirinya berharap agar pemerintah dapat menyediakan pupuk bersubsidi yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memupuk kelapa sawit mereka.

"Harga sawit anjlok, harga pupuk melambung, tentu sangat tidak seimbang", pungkas Lingga menggerutu menyesalkan kebijakan pemerintah yang abai dengan nasib rakyat kecil. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/