Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
19 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
19 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
17 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
14 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
19 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Musim Penghujan, Petani Karet di Kampar Menjerit

Di Musim Penghujan, Petani Karet di Kampar Menjerit
Selasa, 20 November 2018 23:11 WIB
Penulis: Syawal Jose
BANGKINANG - Petani karet dan petani sawit hingga hari ini, Selasa 20 Oktober 2018 masih menjerit dengan harganya. Di Desa Tanjung, Koto Kampar Hulu harga karet yang tak kunjung naik. Sementara harga bahan pokok melambung tinggi.

"Harga beras naik Rp.3000. Sementara harga karet menurun. Kemarin harga karet hanya Rp. 8000," ujar Asmar, warga Desa Tanjung, terlihat kesal diraut wajahnya saat ditanya GoRiau, Selasa (20/11/2018) malam.

Ia berharap kepada pemerintah peduli dengan harga karet dan sawit, khususnya di wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu yang rata-rata mata pencariannya sebagai petani karet. Apalagi di musim penghujang, banyak petani yang tidak bisa menyedap karet.

Sementara itu harga sawit hanya mencapai hanya mencapai Rp790. Petani sawit di Desa Tanjung menyebutkan harga sawit Rp 790 ini sudah dialaminya beberapa pekan terakhir ini. Sebelumnya ia menjual kepada toke sawit dengan harga diatas Rp800.

"Satu hari yang lalu saya menjualnya seharga Rp790 rupiah. Sebelumnya diatas 800 rupiah. Harganya selalu menurun setiap pekan," ujar Kurniawan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/