Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
23 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
23 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
3
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
4
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
5
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
13 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
6
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
13 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh.. Masih Ada 250 KK Gunakan 'WC Terbang' di Kuba Rohil

Waduh.. Masih Ada 250 KK Gunakan WC Terbang di Kuba Rohil
Masyarakat berswadaya membuat toilet sehat di Kuba
Kamis, 15 November 2018 21:07 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - Indonesia adalah negara nomor dua setelah India yang buang hajat sembarangan menurut versi World Health Organization (WHO). Kebiasaan buang hajat sembarangan itu juga terjadi di Kepenghuluan se-Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Tercatat, sebanyak 12 kepenghuluan se-Kecamatan Kubu Babussalam (Kuba) atau sekitar 250 kepala keluarga masih menggunakan ''WC terbang'' atau lebih dikenal dengan ''Beak Lambung''. Kesadaran yang minim dalam perilaku hidup sehat di kalangan masyarakat itu membuat pemerintah Kecamatan Kuba, TNI dan Polri, masyarakat, serta pengusaha berinisiatif membantu masyarakat membuat toilet sehat.

Kepala UPT Puskesmas Rantau Panjang Kiri, Dr Hendri Siswadi membenarkan program toilet sehat khusus bagi masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Menurut Hendri, hingga saat ini ada 250 KK dari 12 Kepenghuluan yang masih menggunakan WC terbang.

Jumlah tersebut, sambungnya, diperoleh pihak Puskesmas melalui program kesehatan lingkungan (Kesling). Namun seiring berjalannya waktu, jumlah itu diperkirakan akan semakin berkurang.

Dia berharap, dengan menggaet seluruh unsur dan elemen masyarakat, program toilet sehat pada tahun 2019 mendatang akan terlaksana. Untuk membuat toilet sehat itu, membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 juta per toilet.

Dana tersebut diharapkan berasal dari swadaya dan swadana masyarakat terutama di kepenghuluan masing-masing.

"Kedepannya kita juga akan membuat arisan toilet yang berasal dari dana swadaya masyarakat tujuannya untuk membantu warga yang hidup di garis kemiskinan sehingga tak mampu membuat jamban sehat," ujarnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/