Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tahun Ini, Iven BWMF Digelar di Dalam Hutan Bakau

Tahun Ini, Iven BWMF Digelar di Dalam Hutan Bakau
Selasa, 13 November 2018 22:22 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Sanggar Bathin Galang kembali menggelar iven tahunan yang diberi nama Bokor World Music Festival (BWMF). Tahun ini, BWMF digelar di dalam hutan bakau.

Kata Ketua Sanggar Bathin Galang, Sopandi SSos, mengatakan, iven BWMF 2018 lebih menitik beratkan tentang pelestarian hutan mangrove. Sebab mangrove merupakan tempat paling nyaman untuk mengekspresikan musik lewat ciptaan tentang alam semesta.?

?Tema BWMF tahun ini adalah "Alam Berdendang Megalun Bunyi". Sebuah tema iven yang dibuat, bagaimana alam sebagai sumber utama bunyi-bunyian dalam sebuah ekspresi musik.

"Kita ingin para seniman bermain musik langsung di dalam hutan bakau. Stage utamanya adalah hutan bakau itu sendiri," kata Sopandi, Selasa (13/11/2018).

Laki-laki yang akrab dipanggil Atah itu mengaku, dalam melaksanakan BWMF 2018, mereka tidak ada sponsor dari pihak manapun. Mereka murni swadaya dan menggunakan sisa kas sanggar untuk pelaksanaan acara.

Guna menghemat biaya, Sopandi telah berkomunikasi dengan grup musik yang akan tampil. Ia mengabarkan bahwa penampil menggunakan biaya sendiri untuk performance di iven BWMF 2018. Beruntung banyak pelaku seni siap mensukseskan acara tanpa harus dibayar.

"Alhamdulillah, mereka siap tampil dengan biaya sendiri. Acara kita laksanakan tanggal 20 November," ujarnya.?

Ini merupakan BWMF yang keempat kali dilaksanakan di Desa Wisata Budaya Desa Bokor itu. Sebelumnya, sejak 2015 silam, telah dilaksanakan iven serupa. Tak sedikit pula musisi kelas dunia sudah datang dan tampil di Bokor. Bahkan Dinas Pariwisata Provinsi Riau pun pernah juga menjadi sponsor utama BWMF di sana.? ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/